Produksi sagu menghasilkan limbah kulit batang sagu yang berpotensi sebagai alternatif bahan baku pengganti kayu. Untuk pemanfaatan tersebut, sifat mekanik kulit batang sagu pada berbagai kondisi perlu diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kuat tekan dan Modulus of Rupture (MOR) kulit batang sagu pada berbagai kondisi dengan standar JIS A 5908-2003 dan SNI 01-0608-89 serta untuk mengetahui perlakuan terbaik untuk kulit batang sagu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan, yaitu kondisi basah, kering angin, dan kering oven. Setiap perlakuan diuji kuat tekan dan MOR. Hasil uji kuat tekan kulit batang sagu dengan pengujian sejajar serat pada kondisi basah, kering angin, dan kering oven berturut-turut adalah 143,28 N/mm2, 64,09 N/mm2, dan 42,59 N/mm2. Sedangkan untuk MOR berturut-turut adalah 81,96 N/mm2, 87,29 N/mm2, dan 59,72 N/mm2. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kuat tekan dan MOR kulit batang sagu pada berbagai kondisi memenuhi standar JIS A 5908-2003 dan SNI 01-0608-89. Perlakuan terbaik terhadap kuat tekan adalah pada kondisi basah, sedangkan untuk MOR adalah pada kondisi kering angin.Kata kunci: kulit batang sagu, kuat tekan, modulus of rupture, kondisi kulit batang sagu
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017