Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana komunikasi kepala kelurahan dalam menyelesaikan konflik antar lorong Kelurahan Laiworu Kecamatan Batalaiworu Kabupaten Muna. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui presepsi masyarakat terhadap komunikasi kepala lurah dalam menyelesaikan konflik antar lorong. Manfaat dari penelitian ini adalah secara teoritis: peneliti ini di harapkan dapat memberikan masukan kepada kepala kelurahan mengenai memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang Ilmu Komunikasi mengenai konflik antar lorong dalam rangka pengembangan peran komunikasi. Secara praktis: penelitian ini diharapakan Sebagai bahan masukan khususnya bagi masyarakat Laiworu mengenai konflik antar lorong dan Sebagai bahan masukan bagi pemerintah untuk memperhatikan keberadaan lingkungan masyarakat yang bertikai konflik. Secara metodologis: penelitian ini diharapkan dapat menambah rujukan keilmuan sekaligus sebagai bahan pembanding dalam penelitian selanjutnya mengenai konflik antar lorong.           Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kelurahan Laiworu dengan jumlah sebanyak 10.918 jiwa orang. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu memilih secara sengaja dengan mempertimbangkan bahwa informan yang bersangkutan mengetahui dan memahami betul inti permasalahan. Dengan jumlah informan sebanyak 6 orang. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan analisis kualitatif.Hasil penelitian menunjukan bahwa sudut pandang terhadap masyarakat terhadap komunukasi kepala kelurahan dalam menyelesaikan konflik antar lorong. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, komunikasi kepala kelurahan dalam masyarakat konflik kelurahan laiworu adalah sudut pandang perbedaan pendapat dimana masyarakat konflik mengemukakan pendapatnya dengan pengetahuan dan keadaan yang sebenarnya dalam lingkungan masyarakat, masyarakat tidak merespon komunikasi yang telah di laksanakan dan tidak memberikan sedikit pesan umpan balik kepada kepala kelurahan sehingga konflik tidak dapat di selesaikan, sudut pandang perbedaan pendapat dimana kepala kelurahan harus mengetahui penyebab yang terjadi di kelurahan laiworu yang menyebabkan konflik berkepanjangan tanpa alasan yang jelas, dan komunikasi dalam sudut pandang permusuhan dimana masyarakat berusaha menerima dan merespon komunikasi kepala kelurahan, tetapi cenderung sangat pasif, sudut pandang masyarakat terhadap permusuhan cenderung tidak menimbulkan sifat yang negatif, serta tidak memberikan saran yang jelas bagi peran komunikasi kepala kelurahan. Kata Kunci : Masyarakat.
Copyrights © 2017