Remaja lahir sebagai entitas penting justru melalui sejumlah perdebatan. Kehadiran yang tidak berada di ujung maupun pangkal, menjadikan remaja bermukim dalam ambiguitas yang rawan. Di satu sisi remaja dibenarkan sebagai sebuah fase pokok dalam tahap perkembangan individu. Sejumlah argumentasi dibangun agar dia (remaja) mendapat pengakuan yang semestinya. Akan tetapi di sisi lain, tidak ada pernyataan tunggal yang dapat dijadikan rujukan bersama untuk menjelaskan siapa remaja tersebut. Maka defi nisi atas remaja menjadi tidak pasti.
Copyrights © 2014