Dalam menunjang kebutuhan sarana dan prasarana mahasiswa di Universitas Brawijaya, bangunan tinggi dibangun karena adanya keterbatasan lahan. Namun bangunan bertingkat tinggi harus mampu menahan beban vertikal dan gaya gempa yang ada. Berat sendiri bangunan sangat mempengaruhi besarnya gaya geser yang diakibatkan oleh gempa. Oleh karena itu, untuk memperkecil berat sendiri bangunanperlu dicobaperencanaan lain pada Gedung Laboratorium Kebencanaan Teknik Sipil Universitas Brawijaya. Perencanaan struktur alternatif yang digunakan adalah struktur komposityang mendasar pada metode LRFD. Sebelum merencanakan, harus didapat data berupa denah balok dan kolom terlebih dahulu. Setelah itu, dihitung pembebanan yang ada kemudian dilakukan analisis statika pada SAP2000 v19 untuk mendapatkan gaya-gaya dalam. Kontrol profil yang dilakukan adalah momen, geser,askial, dan lendutan. Hasil analisis menunjukkan balok dan kolom memenuhi persyaratan. Profil balok induk didapat 14’ WF 14x12 dan profil balok anak 10’WF 10x8. Sedangkan kolom digunakan profil WF 400x400x13x21. Agar tidak terjadi selip antar balok dan beton, digunakan penghubung geserdengan Ø=19,5mmdan fu stud = 400 MPa. Sambungan balok-kolom menggunakan las elektroda  E80 dengan fuw = 560 Mpa.Untuk sambungan antar balok dan sambungan antar kolom digunakan baut tipe A325. Struktur komposit memiliki keunggulan diantaranya kekakuan pelat lantai meningkat, lendutan lebih kecil, dimensi balok dan kolom lebih kecil sehingga berat sendiri bangunan berkurang.   Kata Kunci : struktur komposit, LRFD, bangunan tinggi
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018