IKHTISAR: Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat menggunakan bahasa yang beragam. Secara garis besar, ragam bahasa dapat diklasifikasikan berdasarkan pengguna dan penggunaannya. Dalam hal ini, penting memahami tiga kriteria berkenaan dengan ragam bahasa, yakni: media yang digunakan, latar belakang penutur, dan pokok persoalan yang dibicarakan. Berdasarkan tiga kriteria tersebut biasanya kajian sosio-linguistik dilakukan. Pada umumnya pula, bangsa Indonesia merupakan dwibahasawan, yakni berbahasa Indonesia dan berbahasa daerah, meskipun salah satunya minim. Potensi bahasa Indonesia dan bahasa daerah bagi pemberdayaan masyarakat dapat dikaji melalui pendekatan sosio-linguistik. Data penggunaan bahasa masyarakat di pedesaan dapat deskripsikan berdasarkan struktur, konteks, fungsi, dan maknanya sehingga diketahui pokok-pokok pembicaraan, pandangan hidup, inspirasi, serta harapan hidupnya. Berdasarkan aspek-aspek itu, para katalisator pemberdaya masyarakat desa dapat memilih penggunaan bahasa yang tepat kepada masyarakat dwibahasawan agar masyarakat termotivasi untuk dapat hidup mandiri sesuai dengan kapasitasnya. KATA KUNCI: Potensi bahasa, sosio-linguistik, dwibahasawan, masyarakat Indonesia, pokok-pokok pembicaraan, dan hidup mandiri.ABSTRACT: This article entitled the âOptimalization of Using the Indonesian and the Vernacular Languages as Social Capital in Developing the Rural Communityâ. In everyday life, people use diverse languages. Broadly speaking, language variations can be classified based on users and usage. In this case, it is important to understand the three criteria with respect to diversity of languages, namely: the media used, background speakers, and the subject matter discussed. Based on the three criteria above, socio-linguistic studies have usually done. In general, Indonesian people is also bilingual, namely they can speak the Indonesian language as well as vernacular language, though one of them is minimum. The potency of Indonesian and vernacular languages for empowering society can be studied by socio-linguistics approach. The usage data of society language in rural people can be described based on structure, context, function, and its meaning so that knowning the talking specifics, way of life, inspiration, and its hope of life. Based those aspects, the catalysts society countryside can select the usage of properly language to bilangual society in order to society are motivated to be able to self-determination life in accordance with its capacities.KEY WORD: Language potency, socio-linguistics, bilingual, Indonesian society, talking specifics, and self-determination life.About the Author: Dr. Hajah Siti Maryam adalah Dosen Senior di Jurusan Pendidian Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNSUR (Universitas Suryakancana) di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia. Untuk kepentingan akademik, penulis bisa dihubungi dengan alamat emel: yams1964@yahoo.comHow to cite this article? Maryam, Siti. (2013). âOptimalisasi Penggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah sebagai Modal Sosial dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaanâ in ATIKAN: Jurnal Kajian Pendidikan, Vol.3(1) Juni, pp.45-58. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI in Bandung and FKIP UNSUR in Cianjur, West Java, ISSN 2088-1290. Chronicle of the article: Accepted (April 25, 2013); Revised (May 27, 2013); and Published (June 15, 2013).
Copyrights © 2013