Suprihatin: Manusia dalam Perspektif Al-Qurâan dan Hadits. Perkataanyang sering digunakan bila berbicara tentang manusia, yakni: al-Basyar, al-Insan,dan an-Nas. Pada kata Al-Basyar manusia merupakan makhluk yang memilikisegala sifat kemanusiaan dan keterbatasan, seperti makan, minum, seks, keamanan,kebahagiaan, dan lain sebagainya. Kata al-insan digunakan di dalam Al-Qurâanuntuk menunjukkan totalitas manusia sebagai makhluk jasmani dan rohani.Harmonisasi kedua aspek tersebut dengan berbagai potensi yang dimilikinya.Mengantarkan manusia sebagai makhluk Allah yang unik dan istimewa, sempurna,dan memiliki diferensiasi individual antara satu dengan yang lain, dan sebagaimakhluk dinamis, sehingga mampu menyandang predikat khalifah Allah dimukabumi. Kata al-nas menunjukkan pada eksistensi manusia sebagai makhluk sosial.Proses kejadian manusia setelah Adam yaitu melalui beberapa tahapan(proses). Menurut proses kejadian manusia ada tujuh tahapan yaitu, berasal darisaripati tanah, nuthfah (mani), alaqoh (segumpal daging), izamah (tulang), izamanlahman (tulang dibalut dengan daging), khalqan akhar (menjadi manusia),meninggal, dan dibangkitkan dari kubur pada hari kiamat.Manusia diciptakan oleh Allah sebagai penerima dan pelaksana ajaran. Olehkarena itu ia ditempatkan pada kedudukan yang mulia. Allah menciptakan manusiaitu dalam bentuk fisik yang bagus dan seimbang. Tujuan penciptaan manusia ituadalah sebagai khalifah Allah dan sebagai abdullah (hamba Allah).Kata Kunci: Manusia, Al Qurâan dan Hadits
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018