Stres bisa memicu remaja untuk melakukan tindakan-tindakan mengonsumsi minuman beralkohol. Saat stres tubuh  bereaksi terhadap stres dengan melepaskan hormon kortisol, karena alkohol merupakan depresan sistem saraf pusat, dengan meminum alkohol remaja dapat merasakan sedasi-eufopori dan menghilangkan stres secara sesaat yang dialami remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan konsumsi minuman beralkohol pada remaja. Desain penelitian ini kuantitatif, dengan jenis penelitian correlative study. Populasi penelitian ini adalah remaja laki-laki yang tinggal di Kelurahan Landasan Ulin. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Jumlah 92 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data  menggunakan uji Kendallâs tau. Hasil penelitian ditemukan tingkat stres pada remaja di Kelurahan Landasan Ulin Timur paling banyak adalah stres berat berjumlah 30 responden (32,6%) bahkan ada stres sangat berat berjumlah 6 responden (6,5%), dan konsumsi minuman beralkohol pada remaja yang paling banyak adalah konsumsi minuman beralkohol dengan kategori peminum sedang sebanyak 20 responden (21,7%) bahkan ada ditemukan konsumsi minuman beralkohol dengan kategori peminum berat sebanyak 13 responden (14,1%). Ada hubungan yang sangat kuat antara tingkat stres dengan konsumsi minuman beralkohol pada remaja di Kelurahan Landasan Ulin Timur. P= 0,000; α
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017