Buletin Farmatera
Vol 1, No 1 (2016)

Tinjauan Anatomi Klinik Pada Pembesaran Kelenjar Prostat

Hendra Sutysna (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara)



Article Info

Publish Date
07 Sep 2016

Abstract

Kelenjar prostat telah menarik minat dunia kedokteran karena pembesaran kelenjar prostat atau Benign Prostatic Hyperplasia (BHP), sering terjadi setelah usia paruh baya, yang menyerang hampir setiap laki-laki yang hidup cukup lama. Di seluruh dunia, hampir 30 juta pria yang menderita gejala yang berkaitan dengan pembesaran prostat, di USA hampir 14 juta pria mengalami hal yang sama. Penduduk Indonesia yang berusia tua jumlahnya semakin meningkat, diperkirakan sekitar 5% atau kira-kira 5 juta pria di Indonesia berusia 60 tahun atau lebih dan 2,5 juta pria diantaranya menderita gejala saluran kemih bagian bawah (Lower Urinary Tract Symptoms/LUTS) akibat BPH.3 Kelenjar prostat yang membesar berproyeksi kedalam vesica urinaria  dan mengganggu urinasi dengan mendistorsi uretra pars prostatika, semakin  seseorang mengedan semakin massa prostatik  yang bersifat seperti katub menyumbat uretra. BHP merupakan penyebab lazimnya obstruksi uretra, yang menyebabkan nokturia (ingin berkemih sepanjang malam), disuria (kesulitan dan/atau nyeri selama berkemih). BHP juga meningkatkan resiko infeksi vesika urinaria (sistitis) serta kerusakan ginjal lainnya.

Copyrights © 2016