Kelenjar prostat telah menarik minat dunia kedokteran karena pembesaran kelenjar prostat atau Benign Prostatic Hyperplasia (BHP), sering terjadi setelah usia paruh baya, yang menyerang hampir setiap laki-laki yang hidup cukup lama. Di seluruh dunia, hampir 30 juta pria yang menderita gejala yang berkaitan dengan pembesaran prostat, di USA hampir 14 juta pria mengalami hal yang sama. Penduduk Indonesia yang berusia tua jumlahnya semakin meningkat, diperkirakan sekitar 5% atau kira-kira 5 juta pria di Indonesia berusia 60 tahun atau lebih dan 2,5 juta pria diantaranya menderita gejala saluran kemih bagian bawah (Lower Urinary Tract Symptoms/LUTS) akibat BPH.3 Kelenjar prostat yang membesar berproyeksi kedalam vesica urinaria dan mengganggu urinasi dengan mendistorsi uretra pars prostatika, semakin seseorang mengedan semakin massa prostatik yang bersifat seperti katub menyumbat uretra. BHP merupakan penyebab lazimnya obstruksi uretra, yang menyebabkan nokturia (ingin berkemih sepanjang malam), disuria (kesulitan dan/atau nyeri selama berkemih). BHP juga meningkatkan resiko infeksi vesika urinaria (sistitis) serta kerusakan ginjal lainnya.
Copyrights © 2016