Mikrokomposit merupakan material yang terbentuk dari kombinasi antara dua atau lebih material pembentuk melalui pencampuran yang tidak homogen yang terdiri dari matriks sebagai pelindung dan filler sebagai pengisi. Tongkol jagung merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan selulosa. Bahan selulosa murni yang berasal dari tongkol jagung dapat menjadi bahan pengisi alternatif karena sifat seratnya yang kuat (modulus tinggi) sehingga menghasilkan struktur kristalin. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan perbandingan terbaik antara tongkol jagung dengan menggunakan polimer Polyprophilene (PP) dilihat dari kuat lentur, kuat desak dan kuat tarik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar tekanan/beban pengempaan maka kuat lentur produk mikrokomposit yang dihasilkan semakin besar, semakin besar tekanan/beban pengempaan maka kuat desak produk mikrokomposit yang dihasilkan juga semakin besar dan tekanan/beban pengempaan optimal yang dapat ditetapkan adalah 1400 kg, sehingga mikrokomposit yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan casing berbagai produk elektronik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017