Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN ANALISIS EKONOMI ABON PISANG MUDA DENGAN PENAMBAHAN BUMBU MASAK HABANG Mufrida Zein; Nuryati Nuryati; Mariatul Kiptiah; Ema Lestari
AGROINTEK Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v15i1.7906

Abstract

Banana kepok is one fruit that has many nutritional value that can usually be good processed into various foods because banana kepok has a delicious textur and can made abon. Abon is a food that is done by drying process based on beef, chicken and fish, abon can also made from a variety of other basic ingredients by modifying the new the young banana shredded with a new taste of habang season. The aims of these reseach is to now the acceptance of consumers, the economic analyze, and the added value of the product. The organoleptic test results from banana formulations 150 gram, chicken meat 20 gram, habang cooking spices 30 gram, 500 ml coconut milk, and brown sugar 50 gram, much acceptable to consumers due to fine texture and good taste. As for the result of economic analysis obtained HPP of Rp 3.689/banana wrop abon banana with the addition of habang seosoning, the BEP 15 packs of ± 1 month marketing resolts get a turnover of Rp 1.200.000.00. The added value ratios abtained for the young banana fruit commodity amounted to 74% with the percentage of benefit is 88%.
POTENSI PEMANFAATAN DAUN PEGAGAN DAN PATI JAGUNG MENJADI BEDAK DINGIN Nuryati Nuryati; Ema Lestari; Naca Susana Ludiah
AGROINTEK Vol 14, No 2 (2020)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v14i2.5855

Abstract

Pegagan plant (Centella asiatica (L) Urban) is one of the medicinal plant that has many benefits, so it attracts the attention of experts to research and develop it in the context of exploring new drugs that come from nature. The porpose of researc was to formulate between  pegagan leaves and corn patch in the manufacture of cold flour and characterize pegagan leaves and corn patch. The research of method was carried out, making corn starch, making cold powder, and the tests carried out were hedonic tests, irritation tests and adhesion tes,. The results obtained from the Hedonic power test from the best treatment are the colors for F1 treatment which is 3.87, F1 texture which is 4.20 and aroma at F3 which is 5. Adhesion test results obtained are 182.49 seconds of F1 action, and irritation test in F1 treatment, it was found to be negative (-) or no irritation.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS AMPLANG MENGGUNAKAN LEAN SIX SIGMA DI UD KELOMPOK MELATI Nina Hairiyah; Raden Rizki Amalia; Nuryati Nuryati
AGROINTEK Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : Agroindustrial Technology, University of Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrointek.v15i4.9973

Abstract

Based on the result of preliminary research at UD Kelompok Melati, in the production process the problem was found, namely the occurrence of waste in the production process. This research purpose to describe the Amplang production process flow, analyze efforts to improve Amplang product productivity with the Lean Six Sigma method and recommend improvements to improve the productivity of Amplang product in UD Kelompok Melati. The production process of Amplang at UD Kelompok Melati begins with sorting of mackerel, cleaning of mackerel, separating meat and bone, milling of mackerel meat, mixing the meatwith mashed seasonings, forming dough, frying, draining and packaging. Efforts to increase productivity at UD Kelompok Melati with the Lean Six Sigma method succeeded in increasing productivity efficiency with a total production time of 113,9 minutes (87,6%) to 94,5 minutes (89,9%) in one production. Recommendations for improving the productivity of Amplang product at UD Kelompok Melati is are proposed layout redesign to reduce waste, create Future Value Stream Mapping (FVSM) and design SOP (Standard Operating Procedure).
PEMBUATAN SABUN MADU BAGI MASYARAKAT PETANI LEBAH MADU Fatimah Fatimah; Dwi Sandri; Nuryati Nuryati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEDITEG
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/mediteg.v1i1.3

Abstract

Madu merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu (HHBK) unggulan di Kabupaten Tanah Laut yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati Tanah Laut Nomor 188.45/463-KUM/2013 tanggal 10 September 2013 tentang Penetapan Jenis Hutan Bukan Kayu Unggulan Kabupaten Tanah Laut yaitu Lebah Madu, Gaharu, dan Nipah. Permasalahan yang dihadapi mitra kelompok tani sangat kompleks, mulai dari budidaya sampai tahap akhir pemasaran. Untuk menangani permasalahan tersebut diupayakan penyelesaian secara bertahap dan berkesinambungan. Peran berbagai pihak sangat diperlukan dalam penyelesaian masalah yang dihadapi. Peran perguruan tinggi, dalam hal ini Politeknik Negeri Tanah Laut yang berada di kabupaten Tanah Laut sangat diperlukan. Permasalahan yang menjadi prioritas utama yaitu pengolahan produk untuk diversifikasi produk dari madu, dalam hal ini pembuatan sabun mandi madu. Lingkup kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi penyuluhan tentang penggunaan madu dalam pembuatan sabun mandi madu dan mengajarkan kepada masyarakat cara membuat produk  sabun madu. Sedangkan luaran yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa produk sabun mandi madu. Produk sabun madu  yang dihasilkan dapat dijadikan salah satu peluang usaha baru bagi petani lebah madu. Kata Kunci: lebah madu, madu, sabun
PEMBUATAN BEDAK DINGIN VARIAN HERBAL DAN DESAIN KEMASAN UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL Nuryati Nuryati; Fatimah Fatimah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEDITEG
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/mediteg.v1i1.5

Abstract

Bedak dingin sudah ada pada zaman nenek moyang kita dahulu, mereka menjadikan bedak dingin sebagai salah satu cara untuk menghilangkan berbagi masalah wajah. Di era perkembangan jaman saat ini banyak wanita yang lebih menyukai produk kosmetik yang ditawarkan, memang saat ini banyak sekali produk yang berkualitas namun ada juga yang mungkin membahayakan bagi wajah kita. Bedak dingin ini sebenarnya tidak hanya bermanfaat bagi wanita, tetapi juga mempunyai berbagai manfaat bagi kulit kita. Bedak dingin mempunyai manfaat dapat menghaluskan wajah, mencegah jerawat dan dan dapat mencerahkan kulit wajah. Dalam kegiatan ini akan dibahas mengenai proses pembuatan bedak dingin, penambahan bahan herbal sesuai dengan fungsinya, desain kemasan untuk meningkatkan nilai jual, dan perhitungan analisis ekonomi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Kurau, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut pada Hari Jum’at, 23 Oktober 2015 bertepatan dengan kegiatan Manunggal Tuntung Pandang Pemerintah Kabupaten Tanah Laut. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat terutama ibu-ibu di Daerah Kurau tentang bahan herbal yang dapat ditambahkan dalam pembuatan bedak dingin, dan desain pengemasan untuk meningkatkan nilai jual bedak dingin. Berdasarkan perhitungan analisis ekonomi dengan asumsi tiap bulan memproduksi sebanyak 5 liter beras putih, maka keuntungan yang didapat Rp 649.750. Kata kunci: Bedak dingin, herbal, desain kemasan, Kurau
MAKE A COMPOSITE FROM POLYETHYLENE TEREPHTHALATE (PET) PLASTIC WASTE BASED ON SEA PANDAN LEAVES (Pandanus tectorius) Nuryati Nuryati; Raden Rizki Amalia; Nina Hairiyah
Jurnal Agroindustri Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : BPFP Faperta UNIB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/j.agroindustri.10.2.107-117

Abstract

Penerapan Automatic Integrator Machine Untuk Mewujudkan Integrasi Sapi-Sawit Pada Kelompok Tani Desa Martadah Baru Kabupaten Tanah Laut Anton Kuswoyo; Nuryati Nuryati; Herpendi Herpendi
Jurnal Abdimasa Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2022): Jurnal ABDIMASA Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok Tani “RUKUN TANI” bergerak di bidang peternakan sapi. Mereka juga sebagian besar memiliki perkebunan sawit sendiri. Permasalahan utama yang dialami oleh peternak sapi adalah kendala pemenuhan kebutuhan pakan. Peternak sapi mencari rumput dengan menggunakan sabit (ngarit) setiap hari, bahkan sampai ke desa tetangga. Hal ini karena rumput liar mulai habis. Jika musim kemarau pakan sapi sangat sulit diperoleh. Solusi yang ditawarkan yaitu melalui “Pengabdian Kepada Masyarakat Penerapan Automatic Integrator Machine untuk Mewujudkan Integrasi Sapi-Sawit pada Kelompok Tani Desa Martadah Baru Kabupaten Tanah Laut”. Automatic Integrator Machine merupakan mesin pengolah pelepah dan daun sawit menjadi pakan sapi (pakan fermentasi maupun silase), sekaligus pengolah kotoran sapi menjadi pupuk organik, sehingga bisa mengintegrasikan antara peternakan sapi yang ada di Desa Martadah Baru dengan perkebunan sawit setempat. Hasil dari PKM ini ialah berhasil dibuat pakan fermentasi dari limbah kebun sawit dan cacahan rumput gajah yang dicampur bekatul serta probiotik (EM4) yang disimpan selama 21 hari ke depan untuk siap digunakan secara jangka panjang.
APLIKASI BERAS KETAN HITAM (Oryza sativa var glutinous) DAN MADU SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN BODYSCRUB Nina Hairiyah; Nuryati Nuryati
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 24, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.24.2.114-121.2020

Abstract

Bodyscrub adalah salah satu produk yang menjadi andalan konsumen dalam menjaga kebersihan dan kesegaran kulit tubuh, bodyscrub berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati, kotoran pada kulit dan membuka pori-pori sehingga kulit menjadi lebih cerah dan putih. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi terbaik pada pembuatan bodyscrub berbahan dasar beras ketan hitam dan madu. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan sampel beras ketan hitam dan madu. Pengujian yang dilakukan adalah pengamatan terhadap sifat fisik organoleptik (warna, aroma dan tekstur), kelembaban kulit, iritasi kulit, pH dan stabilitas emulsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi terbaik adalah bodyscrub dengan formulasi 4,6% beras ketan hitam dan madu yang memiliki warna mauve, aroma sedikit berbau khas beras ketan hitam dan madu, tekstur lebih banyak butiran scrub, pH 7, tidak terjadi iritasi kulit, nilai rata-rata kadar kelembaban kulit sebesar 18,60%, dan stabilitas emulsi sebesar 79,72%.
FORMULASI PEMBUATAN BODYSCRUB BERBAHAN DASAR BERAS KETAN PUTIH (Oryza sativa var glutinous) DAN MADU Nina Hairiyah; Nuryati Nuryati; Fitri Nordiyah
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 26, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.26.1.53-60.2022

Abstract

Bodyscrub merupakan bentuk sediaan cair maupun setengah padat yang berupa sediaan emulsi, bodyscrub bertujuan untuk mengangkat sel-sel kulit mati, kotoran dan membuka pori-pori sehingga dapat bernapas serta kulit menjadi cerah. Bahan tambahan alami yang dapat membantu kualitas bodyscrub adalah beras ketan putih dan madu, dimana beras ketan putih memiliki kandungan antioksidan yang mampu mempercepat produksi kolagen dan berperan dalam elastisitas kulit. Tambahan madu pada produk bodyscrub berperan sebagai vitamin yang dapat memberikan kelembapan kulit dan memperbaiki kulit yang kusam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi bahan terbaik dan karakterisasi produk bodyscrub dengan bahan dasar utama beras ketan putih dan madu. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan sampel beras ketan putih dan madu sebesar 1,53%, 3,07%, dan 4,6%. Produk yang dihasilkan dilakukan pengujian sifat fisik organoleptik (warna, aroma, dan tekstur), uji kelembapan kulit, iritasi kulit, pH, skrining fitokimia dan kestabilan emulsi. Formulasi terbaik produk bodyscrub berbahan dasar beras ketan putih dan madu adalah formulasi 4,6% memiliki warna egg shell, aroma sangat berbau beras ketan putih dan madu, tekstur sangat banyak butiran scrub, pH 7, sebanyak 93% dari 15 panelis tidak terjadi iritasi, nilai rata-rata kelembapan kulit sebesar 13,46%, serta memiliki nilai kestabilan emulsi sebesar 61,14%.
Pengaruh Penambahan Perekat dan Ukuran Partikel Terhadap Biobriket Hasil Pirolisis Sekam Padi Nuryati Nuryati; Jefriadi Jefriadi; Tri Ambarwati
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.868 KB) | DOI: 10.34128/jtai.v5i1.69

Abstract

Sekam padi merupakan limbah hasil dari penggilingan padi. Menurut data Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Laut tahun 2016 luas area lahan pertanian di Kabupaten Tanah Laut yang ditanami padi pada tahun 2016 yaitu 81,115 ha dengan jumlah produksi padi sawah dan padi gogo sebesar 213.026 ton. Dari 213.026 ton padi akan menghasilkan sekam sekitar 20-30% yaitu sebesar 42 – 64 ton sekam padi. Salah satu manfaat sekam padi adalah sebagai bahan baku pembuatan biobriket dan dapat menjadi alternatif untuk mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil. Penelitian ini bertujuan untuk membuat biobriket dari arang hasil pirolisis sekam padi, menganalisis pengaruh penambahan perekat tapioka dan menganalisis pengaruh ukuran partikel pada biobriket dari arang hasil pirolisis sekam padi. Sekam padi diayak dengan ukuran 20, 40 dan 60 mesh. Pembuatan biobriket dilakukan dengan metode pirolisis yaitu proses pembakaran bahan baku dalam reaktor pirolisis dengan menggunakan suhu yang tinggi dan tanpa atau dengan sedikit oksigen. Pirolisis dilakukan selama 1-2jam dengan suhu 400oC. Arang yang dihasilkan dicampur dengan perekat 3%, 4%, 5% dan 6% kemudian dikeringkan dan dilakukan pengujian. Hasil pengujian kadar air yang terendah didapat pada perekat 6% dengan ukuran 20 mesh yaitu 2,65%. Pada pengujian kadar abu sangat tinggi bila dibandingkan dengan SNI hanya mensyaratkan maksimal 8%. Sedangkan laju bakar terbaik didapat pada perekat 6% dengan ukuran 60 mesh yaitu 0,36 gr/gram.