Tulisan ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan mengenai bagaimana konsep ibadah Ibnu al'Jauztyyah serta bagaimana pola pemikirannya dalam menkonsep ibadah. Hasil Qayyim temuan penelitian kepustakaan ini menunjukkan, bahwa Ibnu Qairyim allauziyyah membuat konsep ibadah dengan formulasi sufiyah, yaitu dengan cara menggabungkan pola-pola tasawuf yang pernah dibangun oleh Imam-Imam sufi sebelumnya. Menurutnya, seluruh kegiatan positif manusia yang dilakukan dengan niat yang ihklas karena Allah, penuh rasamahabbah dan khuduh adalah “ibadah” Yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SwT dengan sedekat mungkin. Untuk memperoleh derajat itu, seorang abid harus menempuh perjalanan dari tahapan ibadah, naik ke tahapan ubudiyah dan berpuncak pada tahapan ubudah. Adapun mengenai pola yang ditempuh Ibnu Qayyim al-Jauziwah dalam mengkonsep ibadah, ia menggunakan acuan ayat yang termuat dalam surat al-Fatihah ayat 4, yang berbunyi "Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in". Dua penggal kalimat ini menurutnya memuat berbagai manzllah (manaful)lstasiun –stasiun yang harus disinggahi oleh para salik gana meraih manztlah "Ihsan" . Manztlah lhsan adalah manrulah tertinggi. Dalam ibadah kaum sufi, (ia berada dalam 'ubudah). Di dalam ihsan termuat kalimat tauhid La ilaha illa Allah . Barang siapa mampu menempati manztlah ini, maka ia akan memperoleh kebahagiaan yang abadi.
Copyrights © 2016