ABSTRAK Kondisi Sungai Kumbe masih kategori alami, menjadi tempat mata pencaharian penduduk setempat. Kegiatan perikanan yang dilakukan secara tradisional.  Sungai-sungai ini memiliki pola kerusakan yang sama yaitu  penggundulan hutan, eksploitasi berlebihan terhadap spesies endemik dan introduksi spesies asing di sungai. Usaha pengendalian kerusakan sungai mengharuskan adanya pemantauan kualitas perairan. Pemantauan dengan biota lebih diperhatikan, mengingat biota lebih tegas dalam mengekspresikan kerusakan sungai serta biota lebih ramah lingkungan, lebih murah, cepat dan mudah diinterpretasikan. Salah satu biota yang dijadikan indikator adalah Infauna. Penelitian bertujuan memberikan informasi tentang hasil penilaian kualitas perairan berdasarkan komposisi dan struktur komunitas  Infauna di Sungai Kumbe Papua.  Penelitian dilakukan pada bulan Maret dan September 2014 di Sungai Kumbe pada 5 (Lima) stasiun pengamatan yaitu Baad, M. Inggun, Sakor, Yakau dan Wapeko. Metode sampling infauna menggunakan alat Ekman grab dan pemeriksaan kualitas air dilakukan secara insitu dan dilaboratorium penguji BRPPUPP. Analisa data kualitas air dihubungkan dengan komposisi dan kelimpahan infauna menggunakan analisis PCA (Principle Component Analysis). Hasil penelitian tentang komposisi infauna ditemukan 2 famili dan 6 genus infauna, Kelimpahan Tertinggin daerah Wapeko (3466,6 idv/cm2) dan kelimpahan terendah daerah Yakau (400 idv/cm2). Nilai Indeks Keanekaragaman berkisar Sungai Kumbe 0-2 sehingga dikategorikan keanekaragaman rendah mendekati sedang.Kata kunci : Infauna, Keanekaragaman, Sungai Kumbe, Penilaian, Papua
Copyrights © 2018