Indonesian Journal of Education and Learning
Vol 1, No 2 (2018): Indonesian Journal Of Education And Learning

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI PERUBAHAN SOSIAL MELALUI CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)

cipto lelono (SMA Negeri 5 Magelang)



Article Info

Publish Date
09 May 2018

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keaktifan belajar dan kemampuan berpikir kritis materi Perubahan Sosial. Oleh sebab itu penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan keaktifan belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa tentang materi yang dibahas. Adapun tindakan yang digunakan dalam meningkatkan kedua hal tersebut adalah model pembelajaran Creantive Problem Solving (CPS). Penelitian ini menggunakan tiga tahapan yaitu Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II, yang masing-masing siklus menggunakan tiga kali pertemuan. Data penelitian  diperoleh dari penjaringan angket siswa dan tes dengan soal essay yang analitis,kausalitis dan problematis. Penjaringan angket untuk mengetahui perkembangan keaktifan belajar, sedangkan tes untuk mengetahui perkembangan kemampuan berpikir kritis tentang materi. Adapun data penelitian  dianalisa secara deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa implementasi proses pembelajaran aktif teknik Creative Problem Solving(CPS) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Keaktifan belajar pada Pra Siklus diperoleh rata-rata 14.33(kategori sedang). Persentase siswa memperoleh skor keaktifan belajar tinggi dan sangat tinggi baru 8 siswa (26.67%). Sedang pada Siklus I rata-rata keaktifan belajar meningkat menjadi 21.80(kategori tinggi).Persentase siswa memperoleh skor kategori tinggi dan sangat tinggi sebesar 14 siswa(46.66%). Selanjutnya pada Siklus II rata-rata keaktifan belajar sebesar 29.03(kategori tinggi). Persentase siswa memperoleh skor kategori tinggi dan sangat tinggi sebanyak 24 siswa(80%). Dengan demikian hingga akhir Siklus II, keaktifan belajar mengalami peningkatan. Sedangkan kemampuan berpikir kritis   materi hasil belajar pada Pra Siklus diperoleh rata-rata 56.80(kategori kurang), pada Siklus I meningkat menjadi 67.70(kategori cukup), pada Siklus II diperoleh rata-rata sebesar 78(kategori baik). Selanjutnya diketahui bahwa persentase ketuntasan belajar pada Pra Siklus sebesar 3.33%, Siklus I sebesar 36.67%, selanjutnya pada Siklus II persentase ketuntasan  belajar  meningkat menjadi 83.33%.Dengan demikian hingga akhir Siklus II, kemampuan berpikir kritis tentang materi mengalami peningkatan. Berdasar data di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi model Creative Problem Solving(CPS) dapat meningkatkan keaktifan belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.

Copyrights © 2018