Konflik dan kekerasan antar para pelajar masih sering terjadi dan perlu dicarikan alternatif pemecahannya, diantaranya dengan cara menerapkan kurikulum konflik. Dalam penyusunannya, kurikulum konflik secara integratif mengambil nilai kearifan lokal dan nilai nilai multikultural pendidikan Islam tersebut sebagai salah satu pedoman untuk membuat pembelajaran semakin efektif dan solutif terhdap kondisi kekinian, termasuk salahsatunya adalah konflik konflik horisontal. Daro segi bentuknya, kurikulum konflik akan dikembangkan dengan pendekatan rekonstruksi sosial. Adapun langkah langkah pengembangannya, akan dilaksanakan dengan menggunakan model terbalik Hilda Taba.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017