Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Rekonstruksi Kurikulum Konflik Berbasis Nilai Nilai Kultural Pendidikan Islam Dan Kearifan Lokal Doni Uji Widiatmoko, Syaikhu Rozi And
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol 6 No 1 (2017): Pebruari
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3145.13 KB)

Abstract

Konflik dan kekerasan antar para pelajar masih sering terjadi dan perlu dicarikan alternatif pemecahannya, diantaranya dengan cara menerapkan kurikulum konflik. Dalam penyusunannya, kurikulum konflik secara integratif mengambil nilai kearifan lokal dan nilai nilai multikultural pendidikan Islam tersebut sebagai salah satu pedoman untuk membuat pembelajaran semakin efektif dan solutif terhdap kondisi kekinian, termasuk salahsatunya adalah konflik konflik horisontal. Daro segi bentuknya, kurikulum konflik akan dikembangkan dengan pendekatan rekonstruksi sosial. Adapun langkah langkah pengembangannya, akan dilaksanakan dengan menggunakan model terbalik Hilda Taba.
Pendidikan Moderasi Islam KH. Asep Saifuddin Chalim; Mencegah Radikalisme Agama dan Mewujudkan Masyarakat Madani Indonesia Rozi, Syaikhu
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol 8 No 1 (2019): Pebruari
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.336 KB)

Abstract

This study uses the research design of the Individual Life History Case Study by Imam Suprayogo and Tobroni. The study was Done to reveal the life history of KH. Asep Saifuddin Chalim, his struggles, careers, dedication, thoughts and works related to education of Islamic moderation. The data analysis technique uses Spradley's naturalistic research steps whose overall process concludes including: 1) Prevention of religious radicalism through education is carried out by implementing quality education in accordance with Islamic principles of aswaja and by emphasizing more responsibility for teachers not only to teach, but also supervises and accompanies students inside and outside the classroom so as to make it the spearhead in maintaining, preserving and grounding the existence of aswaja teachings. Responsibility is carried out with a nurturing and education approach (andragogy). 2) Civil society is a civil which always doing the process of searching for identity and guarantees the freedom of individuals to growing up so that they have the ability and opportunity to build a culture of civic citizenship. This is formed by implementing an education system based on cultural elements that consider ethics, aesthetics and religiosity so that young intellectuals have the toughness and excellence which is the starting point for building civil society.  
THE STRENGTHEN STRATEGY OF MUSLIM MODERATE CHARACTERS IN EARLY CHILDREN AGE BASED ON LEARNING CENTER Mardiyah, Asih Andriyati; Rozi, Syaikhu
EDUKASI: Jurnal Pendidikan Islam Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.36 KB)

Abstract

This article was written based on the results of qualitative research to describe the character of moderate Muslim children who were strengthened at TK Islam Terpadu Permata Mulia Mojokerto and its strategies. The data was obtained from observations, interviews, and studies of curriculum documents, report cards, etc. The data were analyzed by using the path developed of Miles and Huberman. The conclusions of the research were: 1) There are five strengthen character of muslim moderatein this school, they are independence, love the Quran, honest, brave, and leadership. 2) The strengthen Character strategy was obtained by learning in the classroom and outside the class. There are four models that were used to strengthen the character of muslim moderate, they were a model of preparatory activities, classroom learning, preparation centers, role playing, blocks, and natural centers; and outing.
IMPLIKASI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN FIQIH TERHADAP SIKAP KRITIS SISWA Herawati, Heni; Nasiruddin, Nasiruddin; Rozi, Syaikhu
Tadrisuna : Jurnal Pendidikan Islam dan Kajian Keislaman Vol 2 No 2 (2019): September 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Santri Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.457 KB)

Abstract

Dalam proses pembelajaran, guru Fiqih MTs Negeri 1 Mojokerto dan MTs Mamba?ul Ulum menggunakan strategi pembelajaran yang bermacam-macam. Hasil wawancara awal peneliti, diketahui bahwa guru sama-sama menggunakan strategi pembelajaran ekspositori dan strategi pembelajaran kontekstual. Permasalahan yang kemudian muncul adalah walaupun menggunakan strategi yang sama, namun kadar sikap kritis yang ditunjukkan siswa berbeda antar kedua situs. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis melakukan penelitian dengan tujuan : Pertama, Mengetahui Penerapan Strategi Pembelajaran Fiqih di MTs Negeri 1 Mojokerto dan MTs Mamba?ul Ulum. Kedua, Mengetahui Implikasi Strategi Pembelajaran Fiqih Terhadap Sikap Kritis Siswa. Penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus multi situs. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisa data yang digunakan terdiri dari tiga alur, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Setelah dilakukan penelitian lapangan, hasilnya : pertama, pada MTs Negeri 1 Mojokerto, guru menerapkan strategi pembelajaran ekspositori, kontekstual, dan active learning. Di MTs Mamba?ul Ulum, guru menerapkan strategi pembelajaran ekspositori dan kontekstual. Kedua, Implikasi tiga strategi pembelajaran yang diterapkan guru MTs Negeri 1 Mojokerto membuat siswa kritis dengan bertanya, berpendapat, dan diskusi. Sementara dua strategi pembelajaran yang diterapkan guru MTs Mamba?ul Ulum membuat siswa kritis dengan bertanya dan sharing.
STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KONFLIK ANTARA ORANGTUA DAN GURU DI MADRASAH Rozi, Syaikhu
Tadrisuna : Jurnal Pendidikan Islam dan Kajian Keislaman Vol 2 No 1 (2019): March 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Santri Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.209 KB)

Abstract

Tulisan ini berupaya menawarkan pemikiran solutif untuk mencegah dan menyelesaikan salah satu persoalan pendidikan yang akhir-akhir ini sering terjadi, yaitu persoalan konflik antar orangtua dan guru. Persoalan tersebut penting untuk diselesaikan bahkan seharusnya dapat dicegah agar tidak perlu terjadi, apalagi sampai mengemuka di masyarakat, karena tidak saja akan mencoreng wajah pendidikan tetapi juga menjadi pelajaran buruk bagi generasi muda yang seharusnya dididik untuk lebih beretika kepada guru, berkarakter sopan santun terhadap ilmuwan dan menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Melalui kajian yang dilakukan terhadap fenomena konflik yang terjadi antara orangtua dan siswa dengan guru serta dengan cara membaca artikel-artikel yang terkait dengan fenomena konflik tersebut secara kritis, maka persoalan konflik dapat diindentifikasi dan diberikan solusinya berdasarkan sudut pandang teori konflik yang terdapat dalam beberapa litelatur yang memuat teoriteori konflik yang relevan. Adapun solusi alternative yang dimaksud adalah: 1) Menetapkan standart proses pendidikan dan penanganan permasalahan siswa, kemudian mensosialisasikannya dan membuat kontrak pendidikan yang disepakati oleh orangtua dan peserta didik; 2) segera menyadari jika benih konflik muncul; 3) Menunjuk mediator untuk Menyelesaikan konflik; 4) Mengimplementasikan Pendidikan Afeksi dalam program Pembelajaran; 5) Implementasikan Kosep Cinta dalam Interaksi Guru dan Siswa.
PENGEMBANGAN MORAL KEPEMIMPINAN SISWA DI SEKOLAH Syaikhu Rozi, Dhuri Ashari dan
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol 6 No 2 (2017): Agustus
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.738 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dimensi moral yang dikembangkan di sekolah beserta strategi pengembangannya. Penelitian dilaksanakan secara kualitatif dan dianalisis dengan menggunakan Teknik Analisis Data Kualitatif versi Milles & Hubberman.Dengan teknik tersebut, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) dimensi moral kepemimpinan siswa yang dapat dikembangkan di sekolah di antaranya adalah sikap bertanggung jawab, menghormati dan disiplin. 2) Pengembangan dimensi moral kepemimpinan siswa di sekolah dilaksanakan dengan berbagai pendekatan, di antaranya a) pendekatan personal, b) pendekatan emosional, c) Pendekatan Keagamaan, d) pendekatan struktural. Adapun strategi pengembangannya adalah: a) pembudayaan kepemimpinan moral di sekolah, b) Kegiatan menumbuhkan karakter pemimpin dan c) menyelenggarakan kegiatan ekstra kurikuler.
KARAKTER ANAK MUSLIM MODERAT; DESKRIPSI, CIRI-CIRI DAN PENGEMBANGANNYA DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Mardliyah, Asih Andriyati; Rozi, Syaikhu
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol 8 No 2 (2019): Agustus
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.224 KB) | DOI: 10.36815/tarbiya.v8i2.476

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakter anak muslim moderat, ciri-ciri dan pengembangannya di lembaga pendidikan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik  analisis data model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan: 1) karakter muslim moderat pada anak adalah integrasi dari sifat-sifat moderasi islam yang menetap dalam diri seorang anak sehingga sifat-sifat tersebut menjadi kepribadiannya yang khas. 2) Ciri-ciri Anak Muslim Moderat ada 11 karakter yaitu: a) Memiliki keimanan yang benar dan mampu melaksanakan rukun Islam, b) Menjunjung tinggi akhlak mulia, identitas dan integritas seorang muslim, c) Mengutamakan perbaikan dan kemajuan demi kemaslahatan umum, d) Mengambil jalan tengah dengan tidak melebih-lebihkan dan mengurangi ajaran islam, e) Bersikap adil dan merealisasikan hak serta kewajiban secara proporsional, f) Toleran terhadap permasalahan ikhtilafi dalam keagamaan, sosial, budaya dan kemasyarakatan, g) Tidak bersikap diskriminatif, h) Mampu menggunakan dialog sebagai jalan penyelesaian masalah, i) Dinamis dan inovatif untuk menjawab tuntutan kemajuan dan kemaslahatan umum, j) Dapat membedakan perbuatan baik dan benar, perbuatan salah dan jahat, k) Menerima warisan tradisi Islam. 3) Pengembangan karakter anak dapat dilakukan dengan 4 model kegiatan, yaitu a) kegiatan persiapan, b) kegiatan pembelajaran di kelas, c) kegiatan outing (outing class) ; dan d) kegiatan sentra, yaitu 1) sentra persiapan, 2) sentra balok, 3) main peran 4) sentra main peran.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KRITIS SISWA TERHADAP MATERI PELAJARAN FIQH DI MADRSAH Syaikhu Rozi, Heni Herawati,
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol 9 No 1 (2020): TARBIYAH ISLAMIYA
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/tarbiya.v9i1.634

Abstract

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif desain Studi Kasus untuk menganalisis implementasi strategi pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan sikap kritis siswa pada pembelajaran Fiqh. Pengumpulan data menggunakan observasi non partisipan, wawancara mendalam dan teknik dokumentasi. Analisis data menggunakan pola analisis interaktif Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang saling terkait, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk mengecek keabsahan dan kredibilitas data, dilakukan triangulasi metode, yaitu membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara serta membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran kontekstual dilakukan guru dengan 5 cara, yaitu: 1) pembelajaran berbasis masalah, 2) menggunakan konteks yang beragam, 3) mempertimbangkan kebhinekaan siswa, 4) memberdayakan siswa belajar sendiri, dan 5) belajar bekerja sama dengan teman. Kelima metode pembelajaran kontekstual tersebut diimplementasikan oleh guru dalam pembelajaran. Namun dari kelima cara tersebut, hanya cara ke-empat yang terbukti dapat meningkatkan sikap kritis siswa yang ditunjukkan dengan beberapa perilaku, seperti menunjukkan rasa ingin tahu yang cukup besar dengan melontarkan banyak pertanyaan dan pendapat pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa berpikir terbuka dengan menemukan permasalahan baru yang tidak terdapat dalam buku, berani bertanya dan bertukar pendapat dengan temannya, serta saling berbagi pengalaman. .   Keywords : Contextual and Learning Strategy, Fiqh Lesson, Critical Attitude
MELACAK JEJAK SPIRITUALITAS MANUSIA DALAM TRADISI ISLAM DAN BARAT Rozi, Syaikhu
TARBIYA ISLAMIA : Jurnal Pendidikan dan Keislaman Vol 7 No 2 (2018): Agustus
Publisher : Education for Islamic Studies Department, Islamic University of Majapahit (Universitas Islam Majapahit) Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.541 KB) | DOI: 10.36815/tarbiya.v7i2.222

Abstract

Jejak-jejak spiritualitas manusia dapat ditemukan tidak hanya dalam tradisi keilmuwan Islam, namun juga tradisi keilmuwan Barat. Jejak spiritualitas dalam tradisi keilmuwan Barat dapat dilacak dalam perkembangan pengetahuan sejak era Yunani sampai post Modernisme, baik dalam pemikiran filsafat, theologi bahkan juga dalam sains modern seperti psikologi maupun neurologi. Jejak spiritualitas manusia dalam tradisi keilmuwan Islam dapat dilacak dalam pemikiran (khususnya) tentang Tuhan, penciptaan Alam semesta, manusia serta hubungan diantara ketiganya, dalam semua aspek dan dimensi keilmuwan Islam, tetapi lebih khusus dalam theologi, filsafat dan tasawwuf.
HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN QUR’AN HADIST KELAS IX-B DI MTs AN-NAHDLIYYAH SOOKO MOJOKERTO Mellinda Wulandari Marthadinatha; Amir Sholehuddin; Syaikhu Rozi
PENA KREATIF : JURNAL PENDIDIKAN Vol 10, No 2 (2021): Pena Kreatif : Jurnal Pendidikan
Publisher : FKIP UM Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jpk.v10i2.3201

Abstract

Disiplin ialah suatu yang diciptakan serta dibentuk melalui serangkaian sikap yang memberikan nilai ketaatan, kepatuhan, loyalitas, atau keterikatan aturan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana disiplin belajar peserta didik. Untuk memahami hasil belajar peserta didik terhadap mata pelajaran Qur’an Hadist. Untuk menganalisis hubungan disiplin belajar dengan hasil belajar peserta didik mengenai mata pelajaran Qur’an Hadist. Dalam penelitian ini memakai metode korelasi. Sesuai dengan analisis data yang menunjukkan bahwa hasil penelitian yang diperoleh yaitu 1) Disiplin belajar siswa kelas IX-B MTs An-Nahdliyyah Sooko Mojokerto termasuk kategori tinggi. Dapat dilihat dari rata-rata nilai jawaban disiplin belajar siswa sebesar 52,1 yang terletak antara 47-60. 2) Hasil belajar siswa mata pelajaran qur’an hadist kelas IX-B MTs An-Nahdliyyah Sooko Mojokerto termasuk kategori tinggi. Dapat dilihat dari rata-rata nilai jawaban hasil belajar siswa sebesar 36,4 yang terletak antara 36-45. 3) Adanya hubungan negatif antara disiplin belajar dengan hasil belajar siswa mata pelajaran qur’an hadist kelas IX-B MTs An-Nahdliyyah Sooko Mojokerto. Hal ini berdasarkan hasil korelasi sebesar -0,149 < 0,349 sehingga Ha ditolak (Ho diterima) itu berarti tidak adanya hubungan antara disiplin belajar dengan hasil belajar pada mata pelajaran qur’an hadist kelas IX-B di MTs An-Nahdliyyah Sooko Mojokerto.