Kehadiran psikologi transpersonal memberikan arti yang cukup penting dalam menjawab problem-problem kemanusiaan masa kini dan juga dalam upaya menafsirkan serta mengevaluasi gejala-gejala keagamaan secara psikologis. Psikologi transpersonal menempatkan agama dalam susunan pengalaman manusia yang bersifat pribadi, yang memiliki akar dalam kehidupan psikis. Oleh karena itu, gejala agama bukanlah sekadar luapan konflik dan ketegangan di saat masa kanak-kanak yang tidak terpecahkan, akan tetapi agama merupakan wujud transendensi diri dengan kekuatannya sendiri. Agama bagi seseorang, dalam pandangan psikologi transpersonal, merupakan urusan pribadinya dengan Tuhan. Di sisi lain, tasawuf Islam tetap mengakui adanya aspek metafisika yang menjadi bahan telaah psikologi transpersonal. Sehingga, kebahagiaan dalam psikologi ini, adalah aktualisasi dari penghambaan kepada Tuhan.
Copyrights © 2018