Secara alami, tanah di alam dapat dibagi menjadi dua kondisi: pertama, tanah berada pada kondisi jenuh sempurna (fully saturated), dan kedua, tanah dalam kondisi jenuh sebagian (partially saturated). Kondisi kejenuhan yang berbeda ini dapat disebabkan oleh adanya perbedaan fase air/kebasahan di dalam struktur partikel-pertikel yang membentuk suatu massa tanah. Satu parameter penting pemahaman perilaku tanah tidak jenuh adalah koefisien permeabilitas tanah tidak jenuh air (kw). Dalam studi ini akan dilakukan penelitian tentang pengaruh perubahan kadar air terhadap koefisien permeabilitas tanah tidak jenuh (kw). Sebuah alat “Kolom Infiltrasi” disiapkan untuk menghitung koefisien permeabilitas tanah tidak jenuh (kw). Persamaan empiris dari Campbell, untuk menghitung koefisien permeabilitas tanah tidak jenuh (kw) digunakan sebagai kalibrasi alat. Dari hasil penelitian, pada kondisi kadar air 12% dengan alat “kolom Infiltrasi” didapat koefisien permeabilitas tanah tidak jenuh (kw) adalah 1,338x10-7 m/s. Dengan kondisi yang sama jika dihitung dengan menggunakan perumusan Campbel koefisien permeabilitas tanah tidak jenuh (kw) adalah 1,35x10-9 m/s. Perbedaan hasil ini mungkin disebabkan media tanah yang dipakai pengujian berbeda. Campbel menurunkan perumusan, memakai media tanah pasir kelempungan, sedangkan benda uji alat “kolom infiltrasi” adalah lanau kelempungan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2010