Gempa berkekuatan 9,3 Mw (moment magnitude scale) di Kepulauan Andaman pada 26 Desember 2004 yang disertai dengan kejadian tsunami di wilayah Aceh menyebabkan kerugian yang luar biasa. Beberapa bulan kemudian, yakni pada tanggal 28 Maret 2005, gempa berkekuatan 8,7 Mw telah terjadi di Nias, ratusan hektar ekosistem terumbu karang terangkat menjadi daratan, banyak karang mati karena kekeringan dan runtuh karena getaran gempa. Demikian pula mangrove berpindah menjauhi garis pantai karena proses pengangkatan daratan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan ekosistem pesisir khususnya adaptasi mangrove sebagai akibat perubahan lingkungan fisik dan ekologinya. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah menganalisis data citra landsat menggunakan teknik penginderaan jauh dan melakukan pengukuran profil pantai. Penelitian lapangan telah dilakukan pada Augustus 2005, Desember 2014 and Desember 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan mangrove yang telah berpindah menjauhi garis pantai, sebagian besar perlahan mati kekeringan sedangkan sebagian dapat bertahan dan berkembang menuju ke arah garis pantai.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018