Limbah cair pabrik sarung tenun mengandung zat warna dengan kandungan COD, TSS yang tinggi dan logam berat Chrom (Cr) yang langsung dibuang ke sungai akan menimbulkan pencemaran. Dengan adanya uji toksisitas dapat diketahui nilai toksisitas limbah cair tersebut melalui prosentase kematian ikan Mujair (Tilapia mossambicus) sebagai salah satu biota uji. Metode penelitiannya adalah dengan prinsip acute toxicity test yang didahului dengan range finding test sehingga dapat ditemukan letal concentration-50 populasi biota uji, dimana nilai ini merupakan konsentrasi limbah yang bersifat toksik. Dilakukan pula uji untuk mengetahui kandungan Cr yang terdapat dalam tubuh biota uji dengan metode Ashing Furnice dan kerusakan pada insang dengan metode hispatologi insang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, LC-50, 96 jam pada ikan Mujair adalah 0,945%±0,045% dengan kandungan rata-rata COD 23,86 mg/l, TSS 33,28 mg/l, logam berat Cr total 0,06 mg/l dan zat warna 19,74 mg/l. Zat warna pada ikan Mujair tersebut mengandung senyawa azo = 1,55 mg/l, senyawa quinon = 1,44 mg/l dan senyawa naftol = 3,36 mg/l. Adanya kematian biota uji disebabkan adanya zat warna yang mengandung senyawa azo yang bersifat toksik. Adanya limbah pabrik sarung tersebut juga mengakibatkan perubahan histopatologi insang berupa hyperplasia lamella.
Copyrights © 2005