Seminar Nasional FISIP Unila
2017: PROSIDING SEMINAR FISIP UNILA 2

KEKERASAN SIMBOLIK BERBASIS GENDER DALAM BUDAYA POP INDONESIA

Haryanto, Sindung (Unknown)



Article Info

Publish Date
04 Nov 2017

Abstract

Ketimpangan gender merupakan persoalan universal yang masih sulit diatasi meski telah dilakukan berbagai intervensi kebijakan pembangunan. Salahsatu indikasi rendahnya posisi perempuan sekaligus bentuk ketidakadilan gender adalah maraknya kekerasan terhadap perempuan. Bentuk-bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan untuk sebagian bersumber pada anggapan gender yang berkembang di masyarakat yakni konstruksi sosial budaya patriarkhi yang menyebabkan berbagai bentuk ketidakadilan gender. Budaya tersebut beroperasi melalui konstruksi relasi gender yang timpang dimana perempuan berada pada posisi subordinat. Industri film, sinetron, lagu pop dan berbagai jenis lagu dari genre musik lain, novel, komik, iklan serta berbagai produk budaya massa lain pada umumnya meneguhkan konstruksi budaya patriarkhi tersebut. Peneguhan konstruksi budaya patriarkhi terjadi karena penggunaan tubuh perempuan dan representasi tubuh perempuan sebagai komoditi di berbagai bentuk budaya pop. Problem yang dihadapi perempuan dalam hal ini tidak hanya menjadi obyek laki-laki dan obyektifikasi tersebut direpresentasikan melalui teks budaya, akan tetapi juga berupa imperatif-imperatif psikologis yang secara inisial menjadikan teks tersebut semakin solid dan mengalami replikasi. Kesadaran perempuan terstruktur oleh ideologi patriarkhi. Dalam hal ini diperlukan dekonstruksi budaya yang tidak sekedar membalikkan struktur dominasi, melainkan membangun-tatanan alternatif di luar tatanan oposisi biner hierarkhis. Kata kunci: ketimpangan gender, kekerasan simbolik, budaya pop.

Copyrights © 2017