Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki catatan yang mengandung nilai budaya dan
sejarah lokalnya. Catatan-catatan itu tersimpan dalam berbagai situsbudaya masa lalu
dan sebagian sudah direkam dalam bentuk media cetak maupun elektronik. Salah satu
media dimaksud adalah naskahkuno, yang sebagian besar masih tersimpan di berbagai
tempat dan belum dikelola secara memadai. Di Jawa Barat saja, misalnya, ada di
Cirebon, Sumedang, Cianjur, Garut, Bogor, Tasikmalaya, Ciamis, dan tempat-tempat
lainnya yang sekarang banyak dikunjungi warga masyarakat dalam kegiatan wisata
ziarah dan keagamaan. Informasi dan sumber-sumber informasi tentang itu semua,
sebagian sudah dibukukan atau direkam secara ekektronik. Sementara itu, sebagai
institusi yang salah satu tugasnya adalah mengelola informasi dan sumber-sumber
informasi berbasis cetak dan rekam, termasuk sumber-sumber informasi mengenai
budaya lokal, yakni perpustakaan desa dan perpustakaan lain yang ada di desa, belum
berperan banyak dalam pengelolaan pendiseminasian kepada masyarakat luas.
Penelitian ini mengkaji secara observatif keberadaan perpustakaan desa dan
perpustakaan lain yang ada di desa terkait peranannya dalam mendiseminasikan
informasi dan sumber-sumber informasi dimaksud, kepada masyarakat luas. Idealnya,
perpustakaan desa dan perpustakaan masyarakat yang ada di desa, bisa ikut
berpartisipasi dalam mendiseminasikan informasi dan sumber-sumber-sumber informasi
dimaksud, kepada masyarakat luas.
Kata kunci: Sumber informasi, Budaya lokal, Perpustakaan Desa.
Copyrights © 0000