Rendahnya partisipasi warga, baik Pedagang Kaki Lima (PKL) sendiri, maupun warga masyarakat umum dalam mendukung program ketertiban pemerintah Kota Bandung, membuat Walikota Bandung Ridwan Kamil memutar otak. Pada awal pemerintahannya Ridwan Kamil mengeluarkan strategi-strategi baru dalam menertibkan pedagang kaki lima, yang pada masa pemimpin sebelumnya selalu gagal ditertibkan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi politik Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk meningkatkan partisipasi warga dalam menertibkan PKL di Jalan Kepatihan Bandung, khususnya soal rendahnya kesadaran warga yang selama ini menjadi salah satu penyebab selalu gagalnya penertiban. Metode yang digunakan dari penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi, studi dukumentasi, dan studi pustaka. Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai Walikota Bandung Ridwan Kamil, Kepala Satpol PP Kota Bandung Ferdi Ligaswara, Koordinator PKL Kepatihan Muhammad Taufik, dan beberapa perwakilan masyarakat Kota Bandung.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi politik yang dilakukan Walikota Bandung Ridwan Kamil, mampu meningkatkan kesadaran warga, sehingga upaya penertiban yang dilakukan berjalan lancar dan kondusif tanpa menimbulkan banyak perlawanan dan bentrokan. Ridwan Kamil menggunakan empat tahapan penertiban yaitu ngobrol, mencari solusi, eksekusi, dan beautifikasi.
Copyrights © 0000