Jurnal Penelitian Kehutanan FALOAK
Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Kehutanan FALOAK

ESTIMASI LAJU PERKAWINAN SILANG PADA Toona sinensis Roem DENGAN PENANDA RAPD (Random Amplified Piolymorphic DNA) [Out crossing value estimation in Toona sinensis Roem Based On RAPD Markers]

Jayusman Jayusman (Unknown)
Muhammad Na'iem (Unknown)
Sapto Indrioko (Unknown)
Eko Bhakti Hardianto (Unknown)
ILG Nurcahyaningsih (Unknown)



Article Info

Publish Date
25 Apr 2018

Abstract

ABSTRACTToona sinensis Roem or surian, belongs to the family Meliaceae. It is very important Indonesia community forest tree species because of it excellent wood quality and medicinal properties.  The study investigated the mating system of surianbase on 88 polymorphic band Random Amplified PolymorphicDNA (RAPD)of 200 tree sample. Origin of geographical location and materials used in this research from Enrekang seed stand identified population, South Sulawesi Province.The mating parameter estimated using the mix mating model showed that this population practice a mixture of mating model with multilocus outcrossing  rate (tm)was 0.938, meaning that  the total of outcrossing that can be among relative individual or not. The singlelocus outcrossing rate (ts) was 0.765, meaning that most outcrossing occurred among non-relative tree than among relative ones (tm- tm)= 0,172. Highest value was obtained for correlation of selfing among families (0.999±0.045), but low value obtained forcorrelation paternity multilocus (0.076±0.016) and correlation paternity singlelocus (-0.002±0.062).Maternal inbreeding coefficient (Fm)was 0.032, meaning high category. From inbreed crossing  0,062 (s=1-tm) was because selfing. Therefore we can concluded that surian is low tolerance of selfing.These result have important implication to establish strategies of genetic breeding strategic of surian. ABSTRAK Toona sinensis Roem atau surian, termasuk keluarga Meliaceae. Spesies hutan rakyat yang sangat penting di Indonesia karena memiliki kualitas kayu dan memiliki banyak manfaat sebagai obat. Penelitian ini meneliti sistem perkawinan berdasarkan 88 pita polimorfik Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) dari 200 sampel pohon. Asal lokasi geografis dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari populasi tegakan benih teridentifikasi Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Estimasi parameter mating sistem menggunakan model kawin campuran menunjukkan bahwa populasi ini mempraktekkan model kawin campuran dengan nilai outcrossing(tm) 0,938, yang berarti bahwa total perkawina silang pada banyak lokus dapat terjadi di antara individu berkerabat atau  tidak berkerabat. Tingkat outcrossing lokus tunggal (ts) 0,765 yang berarti bahwa hubungan yang paling jauh terjadi di antara pohon tidak berkerabat  daripada yang relatif (tm - tm) = 0,172. Nilai tertinggi ditunjukkan pada  korelasi selfing antar keluarga (0,999 ± 0,045) dan koefisien kawin kerabat  (Fm) 0,332. Sedangkan nilai rendah ditunjukkan korelasi paternal multilokus (0,076 ± 0,016), korelasi lokus tunggal (-0.002 ± 0.062). Nilaiselfing (s =1-tm) 0,062. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa surian (T. Sinensis Roem) adalah memiliki sifat toleransi rendah terhadap selfing. Hasil ini memiliki implikasi penting untuk menetapkan strategi pemuliaan genetik surian.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

JPKF

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Economics, Econometrics & Finance Environmental Science Immunology & microbiology

Description

Jurnal Penelitian Kehutanan FALOAK (JPKF) adalah publikasi ilmiah hasil penelitian bidang kehutanan dengan No. ISSN 2579-5805. Jurnal ini merupakan konsorsium yang dibentuk oleh tiga institusi yaitu Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu, Balai Penelitian dan Pengembangan ...