Sebagai basis utama kebangkitan Islam di Malaysia sekaligus kubu terpenting Parti al-Islam Se-Malaysia (PAS), Kelantan secara populer sering digambarkan sebagai negara bagian yang miskin toleransi terhadap kaum non-Muslim. Namun, penggambaran ini menyesatkan. Isu utama di Kelantan adalah persaingan politik antara UMNO (United Malays National Organization, partai yang berkuasa di tingkat nasional) dan PAS, daripada perkara Muslim-non-Muslim. Kaum non-Muslim, yang diperkirakan berjumlah sekitar 6 persen dari total penduduk negara bagian Kelantan yang berjumlah sekitar 1,6 juta jiwa, dalam banyak hal menikmati toleransi kehidupan beragama. Artikel ini mendiskusikan bagaimana kaum non-Muslim memaknai toleransi beragama yang mereka nikmati itu. Alih-alih melihatnya sebagai sesuatu yang terberi, mereka memandangnya sebagai buah positif yang tidak sengaja muncul dari persaingan antara UMNO dan PAS. Kendati menjadi minoritas, suara mereka dalam pemilu sangat berarti dan bisa menentukan kemenangan satu pihak atas pihak yang lain karena persaingan antara UMNO dan PAS itu senantiasa berlangsung ketat. Itulah sebabnya guna mengambil hati mereka, baik UMNO maupun PAS sama-sama menawarkan jaminan perlindungan kepada mereka. Jaminan itulah yang pada gilirannya membentuk preferensi politik kaum non-Muslim dalam pemilihan umum. Dengan demikian sebagai minoritas mereka tidak harus menjadi yang tertindas atau yang menindas, karena suara mereka yang sangat signifikan dalam konstelasi politik yang ada.Kata kunci: kontestasi politik, toleransi keagamaan, Kelantan, Malaysia.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2011