Dalam program penanggulangan Tuberkulosis, pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosis, menilai keberhasilan pengobatan dan menentukan potensi penularan. Dalam pemeriksaan dahak, perlu diperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah memperhatikan dan mencatat kualitas spesimen dahak karena diduga berkaitan dengan jumlah kuman yang mungkin ditemukan dalam pemeriksaan BTA. Kualitas spesimen dahak yang sering ditemui yaitu : nanah lendir, bercampur darah dan air liur. Selain itu penting juga untuk mencatat gradasi hasil pemeriksaan secara benar karena berhubungan dengan berat ringannya penyakit dan potensi penularan dari penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas spesimen dahak dilihat dari gradasi hasil pemeriksaan BTA, dan mengetahui hubungan antara kualitas spesimen dahak dengan gradasi hasil pemeriksaan BTA pada penderita TB Paru BTA positif. Penelitian dilakukan secara deskriptif observasional dengan desain cross sectional pada sediaan dahak dari penderita TB Paru BTA positif yang ada di Kabupaten Pringsewu pada triwulan I tahun 2012. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap spesimen dahak dengan kualitas nanah lendir, bercampur darah dan air liur diketahui ada perbedaan gradasi hasil pemeriksaan BTAnya, dengan kecenderungan terbesar mendapatkan kuman BTA pada kualitas spesimen dahak nanah lendir. Hasil analisa juga menunjukkan adanya hubungan antara kualitas spesimen dahak dengan gradasi hasil pemeriksaan BTA.
Copyrights © 2013