Jurnal Riset Akuakultur
Vol 6, No 3 (2011): (Desember 2011)

PROFIL GENOTIP BENIH UDANG WINDU Penaeus monodon HASIL SELEKSI DENGAN KARAKTER TOLERAN TERHADAP INFEKSI WHITE SPOT SYNDROME VIRUS

Haryanti Haryanti (Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut PO Box 140 Singaraja 81101 – Bali)
Fahrudin Fahrudin (Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut PO Box 140 Singaraja 81101 – Bali)
Ida Komang Wardana (Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut PO Box 140 Singaraja 81101 – Bali)
Sari Budi Moria (Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut PO Box 140 Singaraja 81101 – Bali)
Gusti Ngurah Permana (Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut PO Box 140 Singaraja 81101 – Bali)
Ketut Mahardika (Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut PO Box 140 Singaraja 81101 – Bali)



Article Info

Publish Date
30 Dec 2011

Abstract

Upaya seleksi pada benih udang windu dengan mengutamakan karakter toleran terhadap WSSV menjadi prioritas, agar diperoleh calon induk udang windu dengan karakter genotip yang lebih baik. Tujuan riset adalah mendapatkan profil genotip benih udang windu hasil seleksi dengan karakter toleran terhadap WSSV. Metode untuk mendapatkan benih udang terseleksi, diawali melalui pembenihan dengan menggunakan induk udang windu berasal dari alam (F-0), mengaplikasikan probiotik dalam pemeliharaan larva, biosecurity dan pemantauan infeksi virus. Uji tantang virus WSSV (LD-50) dilakukan dengan perendaman dan pemberian pakan (oral). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa benih udang F-1 memberikan keragaan fenotip yang bervariasi (ukuran besar, sedang dan kecil). Benih udang F-1 berukuran besar, diperoleh 20,18%-35,04%, sedangkan ukuran sedang dan kecil masing-masing sebesar 43,28%0,49% dan 9,47%-21,66% dari populasi benih udang yang dihasilkan. Keragaan genotip benih F-1 menunjukkan keragaman genetik yang berbeda. Nilai heterozigositas pada benih F-1 pada udang dengan ukuran besar adalah 0,51, sedangkan ukuran sedang dan kecil masing-masing 0,45 dan 0,22. Hasil uji tantang dengan WSSV melalui perendaman maupun pemberian pakan (oral) terlihat ada perbedaan toleransi pada benih udang F-1. Dengan LD-50 menunjukkan bahwa pada udang ukuran kecil, mortalitas terjadi dalam waktu 48 jam (oral). Sementara, pada udang ukuran besar dan sedang, mengalami mortalitas dalam waktu 72 jam. Profil genotip benih udang yang toleran terhadap infeksi WSSV mengekspresikan pola gen yang lebih bervariasi

Copyrights © 2011






Journal Info

Abbrev

jra

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Environmental Science

Description

Jurnal Riset Akuakultur as source of information in the form of the results of research and scientific review (review) in the field of various aquaculture disciplines include genetics and reproduction, biotechnology, nutrition and feed, fish health and the environment, and land resources in ...