Ketut Mahardika
Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut PO Box 140 Singaraja 81101 – Bali

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PROFIL GENOTIP BENIH UDANG WINDU Penaeus monodon HASIL SELEKSI DENGAN KARAKTER TOLERAN TERHADAP INFEKSI WHITE SPOT SYNDROME VIRUS Haryanti Haryanti; Fahrudin Fahrudin; Ida Komang Wardana; Sari Budi Moria; Gusti Ngurah Permana; Ketut Mahardika
Jurnal Riset Akuakultur Vol 6, No 3 (2011): (Desember 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.77 KB) | DOI: 10.15578/jra.6.3.2011.393-405

Abstract

Upaya seleksi pada benih udang windu dengan mengutamakan karakter toleran terhadap WSSV menjadi prioritas, agar diperoleh calon induk udang windu dengan karakter genotip yang lebih baik. Tujuan riset adalah mendapatkan profil genotip benih udang windu hasil seleksi dengan karakter toleran terhadap WSSV. Metode untuk mendapatkan benih udang terseleksi, diawali melalui pembenihan dengan menggunakan induk udang windu berasal dari alam (F-0), mengaplikasikan probiotik dalam pemeliharaan larva, biosecurity dan pemantauan infeksi virus. Uji tantang virus WSSV (LD-50) dilakukan dengan perendaman dan pemberian pakan (oral). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa benih udang F-1 memberikan keragaan fenotip yang bervariasi (ukuran besar, sedang dan kecil). Benih udang F-1 berukuran besar, diperoleh 20,18%-35,04%, sedangkan ukuran sedang dan kecil masing-masing sebesar 43,28%0,49% dan 9,47%-21,66% dari populasi benih udang yang dihasilkan. Keragaan genotip benih F-1 menunjukkan keragaman genetik yang berbeda. Nilai heterozigositas pada benih F-1 pada udang dengan ukuran besar adalah 0,51, sedangkan ukuran sedang dan kecil masing-masing 0,45 dan 0,22. Hasil uji tantang dengan WSSV melalui perendaman maupun pemberian pakan (oral) terlihat ada perbedaan toleransi pada benih udang F-1. Dengan LD-50 menunjukkan bahwa pada udang ukuran kecil, mortalitas terjadi dalam waktu 48 jam (oral). Sementara, pada udang ukuran besar dan sedang, mengalami mortalitas dalam waktu 72 jam. Profil genotip benih udang yang toleran terhadap infeksi WSSV mengekspresikan pola gen yang lebih bervariasi