Tulisan ini, menjelaskan tentang fenomena warung kopi di kota Banda Aceh sebagai ruang publik, yang setiap harinya dipenuhi oleh individu, komunitas, dan dengan latar belakang profesi yang beragam, tujuan, maupun kepentingan yang berbeda. Mulai darimembicarakan bisnis, silaturahmi sesama kerabat, berdialog tanpa batas, hingga tak jarang pembicaraan melebar pada perdebatan politik yang terjadi sesama pengunjung warung kopi dalam satu meja. penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif-kualitatif atau metode campuran, dengan pendekatan ruang publik dan budaya politik. Pengumpulan data dilakukan melalui metode Kuantitatif-Kualitatif atau metode campuran melalui kajian kepustakaan, observasi, kuisioner, dan wawancara bersama pengunjung warung kopi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, diskusi pengunjung warung kopi berpengaruh dan memiliki hubungan terhadap partisipasi politik menjelang pemilihan walikota Banda Aceh 2017, dilihat berdasarkan indikator organ informasi, diskusi politik dan partisipasi politik, diskusi pengunjung warung kopi menyangkut situasi politik menjadi tolak ukur dalam menganalisis tingkat partisipasi politik yang terjadi di ruang publik warung kopi, yaitu dengan mengukur tingkat pengetahuan pengunjung warung kopi terhadap perkembangan situasi dan kondisi politik menjelang pemilihan walikota Banda Aceh 2017.
Copyrights © 2017