Al-Quran adalah Kitab Suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW. Bagi umat Islam, keberadaan al-Quran mempunyai kedudukan yang sangat sentral. Mengenal dan memahami al-Quran dari segi Nahwu/Sintaksis dan Makna/Semantik merupakan fenomena yang sangat menarik. Nahwu dan Makna sangat berkaitan dengan erat. Dalam ilmu Nahwu ada pembahasan tentang Huruf Maâani/huruf yang mempunyai makna. Pemberian nama Huruf Maâani disebabkan karena huruf ini diciptakan dalam keadaan mempunyai makna yang bisa membedakan dengan Huruf Mabani (huruf yang tidak mempunyai makna). Macam-macam Huruf Maâani adalah huruf yang khusus masuk pada isim (jar, qasam, istitsnaâ/pengecualian, huruf yang serupa dengan fiil/kata kerja, mufajaah, tafshil, tanbih, tarajji, tasybih dan huruf yang serupa dengan laisa), huruf yang khusus masuk pada fiil (nashab, mashdar, jazm, syarat, tahdlidl, istiqbal, tawaqquâ, radâ, tandim, âardl, taqlil dan taâliq) dan huruf yang khusus masuk pada isim saja/fiil saja/keduanya (taukid, tamanni, shilah dan taâlil). Tulisan ini akan membahas tentang Huruf Maâani yang mencakup pada âathaf (wau, faâ, tsumma, au, lakin al-âathifah, bal al-âathifah, am al-âathifah dan hatta), jar (hatta aljarrah, min, ila, âala, fi, lam, baâ, âan, kaf, kai al-jarrah dan mashdariyah) dan adawat syarat (in, idza, idz, laula dan lau). Obyek Tulisan ini adalah Ayat-Ayat Ahkam dalam surat al-Baqarah. Pendekatan dalam Tulisan ini adalah pendekatan teori Nahwiyah/Sintaksis (pendekatan pada analisis bahasa yang memberikan perhatian secara eksplisit kepada struktur bahasa) dan Maknawiyah/Semantik (pendekatan pada analisis bahasa yang memberikan perhatian secara eksplisit kepada makna).
اÙÙÙØ§Ø· Ø§ÙØØ§ÙÙ
Ø©: Ø¢ÛÙØ§ØªÙ اÙÙØ£ÙØÙÙÙØ§Ù
Ù Ø ØÙرÙÙÙÙ٠اÙÙÙ
ÙØ¹ÙاÙÙÙÙ
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017