Burung merpati merupakan burung yang tidak pernah berganti pasangan, sehingga ritual melepas sepasang burung merpati putih menjadi salah satu rangkaian dalam upacara pengantin, yang menjadi lambang kesetiaan dan kesucian cinta dari sepasang pengantin. Filosopi merpati tersebut menjadi inspirasi untuk mengaplikasikan origami bentuk merpati baik warna maupun stilasi bentuk pada busana pengantin, untuk menggambarkan suasana hati dan do’a kedua pempelai. Origami merupakan seni melipat kertas yang terkenal dari jepang, dan merupakan suatu kebudayaan di kalangan orang Jepang dalam agama Shinto. Pada upacara perkawinan agama shinto, origami bentuk burung digunakan sebagai pembalut botol shake, yang melambangkan sepasang pengantin pria dan wanita. Keunikan bentuk origami yang dibalutkan pada botol shakemenjadi inspirasi penulis untuk diaplikasikan pada gaun pengantin dalam bentuk pigeon origami. Keindahan bentuk tiga dimensi yang dihasilkan dari pigeon origami, ditambah hiasan manik- manik, payet, mutiara, dan bulu-bulu memberikan kesan unik, indah dan elegan. Pada gaun pengantin yang bersiluet A, dengan aplikasi pigeon origami disusun secara A-simetris, sehingga menghasilkan busana pengantin yang istimewa.
Copyrights © 2014