Upacara perkawinan Adat Gayo adalah upacara adat yang dihadiri oleh kerabat pihak kedua mempelai pengantin dan kerabat yang mempunyai kedudukan sebagai talangke, kekelang dan sebuku. Upacara Adat dalam Nentong didahului oleh makan bersama kemudian dilanjutkan dengan acara (musyawarah) untuk menentukan berjalannya pesta peradatan pada hari H pesta perkawinan. Kesantunan berbahasa yang digunakan oleh pihak talangke, kekelang dan sebuku mempunyai perbedaan kedudukan dalam posisi menjalankan adat pada pesta perkawinan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik analisis. Data disajikan, ditranskripsi ucapan, dan diterjemahakan. Hasil penelitian yaitu kesantunan berbahasa dalam pesta perkawinan adat Gayo adalah berbentuk syair. Jenis kesantunan berbahasa talangke ada 6 tindak tutur, bentuk kekelang ada 3 tindak tutur, dan sebuku ada 2 tindak tutur. Bentuk kesantunan berbahasa menasehati terdapat pada bentuk talangke, sebuku Tindak tutur kekelang hanya menjawab pertanyaan si penutur talangke. Penutur sebuku hanya menasihati kedua mempelai pengantin. Ketiga bentuk tindak tutur talangke, kekelang, sebuku pada pesta perkawinan adat Gayo adalah berbentuk syair yang bersajak rata dan syair yang bersajak tidak rata.Kata kunci: Kesantunan berbahasa, perkawinan adat Gayo, talangke, kekelang sebuku, syair.
Copyrights © 2017