Penentuan apakah fungsi permintaan ditulis sebagai kuantitas fungsi dari harga (an ordinary demand) atau harga fungsi dari kuantitas, terbalik (inverse demand), ditentukan oleh kenyataan empiris struktur pasar. Dalam artikel ini permintaan minyak goreng di Indonesia dituliskan secara terbalik. Permintaan minyak goreng diestimasi dalam suatu bundle minyak goreng yang terjadi atas minyak kelapa sawit, minyak kelapa, dan minyak goreng lainnya. Dari berbagai uji diagnostik ternyata fungsi permintaan minyak yang berupa persamaan tunggal lebih baik dibandingkan fungsi permintaan simultan dalam bentuk kebalikan dari Almost Ideal Demand System (Inverse AIDS). Dalam menganalisis dampak kebijakan terhadap kesejahteraan pelaku ekonomi, untuk kasus minyak goreng, sebaiknya dipergunakan kebalikan fungsi permintaan (inverse demand function).
Copyrights © 2001