Di Indonesia, kususnya di wilayah Kalimantan selatan merupakan salah satu wilayah yang memiliki banyak sumberdaya batubara. Batubara adalah salah satu energy alternative di Indonesia yang cukup besar cadangannya. Dalam pemanfaatannya, batubara harus diketahui terlebih dahulu kualitasnya, kualitas batubara merupakan faktor dalam pengambilan keputusan oleh pihak konsumen untuk memilih produk yang dihasilkan oleh produsen. Untuk dapat mengetahui serta memperoleh data kualitas batubara yang dihasilkan selama proses produksi perlu dilakukan kegiatan pengukuran kualitas batubara antara lain total sulfur (TS), ash content (AC), volatile matter (VM), inherent moisture (IM), fixed carbon (FC), calorific value (CV), dan total moisture (TM).Metode analisa yang digunakan untuk kualitas batubara adalah America Society for Testing (ASTM) meliputi pengujian, menghitung Total Moisture (TM) batubara yang sebelum dan setelah disemprot dengan cairan surfaktan wetting agent dan menghitung ash Sampel batubara sebelum dan setelah disemprot dengan cairan surfaktan wetting agent.Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan bahwa rata-rata TM batubara sebelum disemprot dengan cairan surfaktan wetting agent adalah 37,762% dan TM batubara setelah disemprot engan cairan surfaktan wetting agent adalah 36,105%. Sedangkan rata-rata nilai ash batubara sebelum disemprot dengan cairan surfaktan wetting agent adalah 5,78% dan nilai ash setelah disemprot dengan cairan surfaktan wetting agent adalah 5,58%. Kata-kata kunci: Batubara, Surfaktan Wetting agent.
Copyrights © 2018