Artikel ini memfokuskan kajian tentang tafsir makna kebahagiaan dalam Al-Qurâan. Dari hasil kajian penulis, disimpulkan bahwa al-Qurâan menggunakan term yang berbeda untuk menggambarkan kebahagiaan. Term saâida  dengan beragam derivasinya menunjukkan kebahagiaan di akhirat. Sedangkan term aflaha dengan beragam derivasinya menunjukkan proses untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Al-Qurâan juga membedakan antara kesenangan atau kenikmatan (al-farh, mataâ) dengan kebahagiaan (al-Falah, al-Saâadah ). Dari hasil kajian penulis menunjukkan bahwa Al-Qurâan membedakan makna kesenangan dengan kebahagiaan. Kebahagiaan tidak sekadar memenuhi hasrat atau keinginan nafsu semata, tetapi juga memperhatikan dua aspek penting dalam diri kita, yaitu afektif (emosi) dan kognitif (logika). Kebahagiaan yang sesungguhnya dapat tercapai jika kita tetap mematuhi aturan serta norma-norma moral yang berlaku. Kebahagiaan (happiness, al-saâadah) berbeda dengan kesenangan (pleasure, al-farh,al- surur).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018