Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri
2018: SNTIKI 10

Pengendalian Persediaan Darah dan Penentuan Titik Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) yang Optimal Di Kota PEKANBARU

Faradila Ananda Yul (Universitas Muhammadiyah Riau)
nova meirizha (Universitas Muhammadiyah Riau)



Article Info

Publish Date
21 Nov 2018

Abstract

Saat ini Unit Tranfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia Pekanbaru harus menyediakan darah minimal 21.830 kantung darah namun yang mampu disediakan PMI hanya 5760 kantung darah atau 26,39% dari kebutuhan. Pelayanan yang diberikan saat ini belum maksimal karena PMI harus melayani permintaan darah dari 32 rumah sakit di kota Pekanbaru karena belum ada rumah sakit yang mampu mengolah darah sendiri. Padahal menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 423/Menkes/SK/ IV/2007, setiap RS harus memiliki Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) sendiri. Meskipun sudah ada enam  rumah sakit yang sudah memiliki BDRS, namun belum ada yang mampu mengolah darah sendiri. Sementara jika PMI harus menyediakan mesin pengolah darah untuk enam rumah sakit yang memiliki BDRS untuk dijadikan sebagai unit pembantu UTD PMI butuh biaya yang sangat besar yaitu untuk membangun 1 BDRS membutuhkan dana Rp. 117.251.200. Padahal jarak antar rumah sakit-rumah sakit yang memiliki  BDRS cukup dekat. Sehingga perlu dilakukan penelitian tentang berapa jumlah persediaan darah yang tepat disediakan UTD PMI dan berapa jumlah titik BDRS optimal di kota Pekanbaru dengan mempertimbangkan biaya dan jarak antar rumah sakit. Proses pemecahan masalah dilakukan sesuai dengan ketentuan metode perhitungan sistem persediaan yang digunakan yaitu melalui pendekatan continuous review system. Adapun tahapannya adalah menghitung safety stock, menghitung jumlah pesanan optimal, menghitung Total Inventory Cost. Selanjutnya akan ditentukan titik BDRS yang optimal di Kota Pekanbaru dengan tahapannya adalah penentuan lokasi BDRS, penentuan koordinat Rumah Sakit, penentuan jarak dari BDRS ke Rumah Sakit, serta Penentuan jumlah dan lokasi optimal BDRS Rumah Sakit.  Dari pengendalian persediaan darah yang dilakukan diperoleh penghematan sekitar 75.000 rupiah atau 56% per kantung darah. Untuk jumlah BDRS optimal  yaitu pada percobaan 3 BDRS meliputi RSUD Arifin Ahmad, RS Awal Bros Sudirman, dan Eka Hospital.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

SNTIKI

Publisher

Subject

Computer Science & IT Control & Systems Engineering Electrical & Electronics Engineering Industrial & Manufacturing Engineering Mathematics

Description

SNTIKI adalah Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri yang diselenggarakan setiap tahun oleh Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. ISSN 2579 7271 (Print) | ISSN 2579 5406 ...