Profil gerakan udara yang masuk dalam bangunan disebabkan banyak faktor element arsitektur, diantaranya adalah bentuk jendelanya. Pengamatan terkait ini telah banyak dilakukan, baik yang dilakukan secra manual di lapangan ataupun dilakukan dengan simulasi CFD. Keakurasian suatu program simulasi dapat dibandingkan hasil pengukurannya dengan hasil pengamatan lapangan. Pada tulisan ini memiliki dua tujuan, pertama, yaitu menvalidasi dan mengetahui tingkat keakuratan beberapa teknik pengamatan penelitian in-situ (obyek pemodelan dan obyek ruangan skala 1:1 dan pensimulasian dari program komputasi CFD Ecotect. Dan tujuan kedua adalah mengetahui effek bukaan jendela jungkit yang dilakukan dengan dua metode tersebut terhadap tingkat kecepatan udaradidalamnya. Hasilnya dari pengamatan ini menunjukan bahwa bahwa skala keakuratan alat ukur seharusnya diperbandingkan dengan tingkat kalibrasi tertentu dari suatu program simulasi. Sedangkan terkait aplikasi model bukaan jendela, ternyata pilihan jendela jungkit sudut 30 lebih direkomendasikan dari pada sudut 45.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016