Artikel ini mewacanakan bagaimana perspektif antropologi dalammenafsirkan Papua secara lebih emansipatif. Emansipatif dalam konteks iniadalah mewacanakan dinamika perubahan sosial yang terjadi di Papuasecara kritis dengan berbagai kompleksitas dan “keterpecahannya”. Olehsebab itulah perspektif antropologi yang kritis dan reflektif menjadi aktualmenjadi pijakan dalam memahami kerumitan persoalan yang terjadi di Papua.Antropologi kritis memeriksa proses pemaknaan yang berlangsung dalampembentukan budaya Papua selama ini. Perspektif reflektif berhubungandengan persoalan metodologis dalam studi antropologi yang melihat orangPapua sebagai subjek yang terus bergerak, berubah, dan secara terusmenerusmengkonstruksi identitas dan kebudayaannya. Perspektif inimembangun makna dan pengetahuan secara bersama-sama sehinggamenghasilkan proses belajar bersama-sama pula. Dengan demikian, selainmenumbuhkan kesadaran kritis masyarakat, antropolog juga ikut merubahdirinya sebagai proses refleksi terus-menerus.
Copyrights © 2015