AbstractSalah satu usaha pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk adalah menggalakkan program keluarga berencana dengan cara memasyarakatkan alat kontrasepsi khususnya suntikan yang mempunyai tingkat kegagalan yang rendah. Keikutsertaan seseorang dalam memilih dan memakai alat kontrasepsi didasari atas pertimbangan keuntungan dan kerugian dari alat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi akseptor memilih alat kontrasepsi suntik di Puskesmas Batua Makassar Propinsi Sul-Sel yaitu motivasi, konseling, pendidikan dan paritas ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi suntik pada akseptor KB.Jenis penelitian menggunakan pendekatan cross sectional study. Penarikan sampel dilakukan menggunakan rumus Estimasi Sampel Size yaitu sebanyak 63 sampel. Dari 63 sampel tersebut didapatkan akseptor yang memilih alat kontrasepsi sebanyak 48 akseptor (76,2%). Dari hasil pengisian kuisioner didapatkan hasil akseptor yang memiliki motivasi dari keluarga sebesar 60,3%, tidak pernah mendapatkan konseling 38,1%, yang memiliki tingkat pendidikan rendah 54% dan tidak memiliki paritas ˂ 3 yaitu sebesar 52,4%.Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya pengaruh yang signifikan antara motivasi, konseling dan paritas terhadap pemilihan alat kontrasepsi suntik dan tidak terdapat pengaruh antara tingkat pendidikan dengan pemilihan alat kontrasepsi suntik pada akseptor KB di Puskesmas Batua Makassar. Oleh karena itu, disarankan agar bidan meningkatkan konseling atau pemberian informasi terhadap calon akseptor agar dapat menentukan penggunaan akseptor sesuai dengan keadaannya.
Copyrights © 2017