Kabupaten Jeneponto dikenal sebagai penghasil air nira pohon lontara di Sulawesi Selatan dan tidak sedikit dari masyarakatnya yang penghasilannya berasal dari mengelola air nira pohon lontara. Kebanyakan masyarakat Kabupaten Jeneponto hanya mengelola buah lontara dengan cara mengupas kulitnya, memotong daging buah dan mengemasnya dalam kantong plastik. Cara pengemasan tersebut tidak menjamin daya tahan lama produk dan hanya akan merugikan penjual. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan meningkatkan pemanfaatan pohon lontara di Kabupaten Jeneponto sebagai salah satu potensi lokal yang kurang dimanfaatkan keberadaanya melalui produk berbentuk minuman dalam bentuk kemasan instan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (library research) yang bersifat deskriptif dengan objek tulisan yaitu masyarakat khususnya remaja sebagai generasi penerus bangsa yang dituntut untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi lokal yang ada di setiap daerah sehingga menjadi sebuah produk andalan atau menjadi ciri khas dari daerah Jeneponto. Adapun teknik pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi sedangkan teknik analisis data yang digunakan menurut Miles Huberman terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Turatea Wedang Instantt merupakan produk yang di buat untuk pemanfaatan potensi lokal daerah Kabupaten Jeneponto yaitu buah lontara yang di buat menjadi sebuah minuman serbuk yang dikemas dengan lebih menarik sehingga dapat menarik perhatian konsumen dan dapat meningkatkan nilai jual buah lontara yang sangat melimpah di Kabupaten Jeneponto. Bahan-bahan untuk membuat Turatea Wedang Instantt yaitu air nira, jahe, air, gula pasir, garam dan daun pandan. Turatea Wedang Instantt akan dipasarkan dan menjadi minuman khas dari Jeneponto serta dikenal secara lokal maupun internasional. Kata Kunci: Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), Pohon Lontara, Turatea Wedang Instantt
Copyrights © 2018