ABSTRAKPenyakit diare terkait erat dengan kondisi lingkungan khususnya sanitasi dasar dan pemanfaatannya.Desa Kecila merupakan salah satu desa di wilayah Puskesmas I Kemranjen dengan kasus diare tertinggi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kondisi dan pemanfaatan sanitasi dasar dengankejadian penyakit diare pada balita di Desa Kecila Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas.Penelitian menggunakan metode case control dengan pendekatan retrospektif. Sampel kasus diambil secaratotal sampling dari ibu balita yang menderita diare sebanyak 52 orang dan sampel kontrolnya diambil dariibu balita yang rumahnya berdekatan dengan sampel kasus sebanyak 52 orang. Analisis data menggunakanuji chi square. Hasil penelitian diketahui ada hubungan antara kondisi sumber air bersih (p=0,03;OR=3,60), kondisi pembuangan air limbah (p=0,00; OR=10,967), kondisi jamban keluarga (p=0,00;OR=11,111), dan perilaku pemanfaatan sanitasi dasar (p=0,00; OR=12,960) dengan kejadian diare padabalita di Desa Kecila Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas. Kondisi dan pemanfaatan sanitasidasar berhubungan dengan kejadian diare pada balita. Warga masyarakat lebih memperhatikan kondisilingkungan rumah yang baik, dengan membersihkan SPAL agar dapat berfungsi baik, menggunakan jambanleher angsa dan membersihkan jamban minimal 1 kali seminggu mencuci tangan sebelum memberikan makananaknya, air yang dikonsumsi selalu di masak terlebih dahulu dan peralatan makan dan minum di cuci dariair yang mengalir.
Copyrights © 2018