Kulim (Scorodocarpus borneensis) merupakan tumbuhan yang hidup di dataran rendah, termasuk dalam kelompok famili Olacaceae dan Ordo Santalale Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keanekaragaman genetik di dalam dan antar populasi kulim berdasarkan penanda RAPD di Provinsi Riau dengan menggunakan sampel yang berasal dari 3 populasi yaitu populasi Bengkalis, Kampar dan Indragiri Hulu. Ekstraksi kambium dilakukan dengan modifikasi metode cetyl trimethyl ammonium bromida (CTAB). Amplifikasi DNA dilakukan dengan metode Random Amlified Polymorphic DNA (RAPD) pada  mesin PCR System 9700 Applied Biosystems.  Primer yang digunakan adalah 6 primer hasil optimasi keluaran Operon Technology yaitu OPC-6, OPY-6, OPY-13, OPY-14, OPO-6,dan OPW-4. Dari total 51 lokus yang terdeteksi, 47 (92,16%) merupakan lokus polimorfik. Persentase lokus polimorfik memiliki nilai rata-rata 76,50%±0,04, dengan kisaran 71,79% - 79,49%. Rata-rata jumlah alel efektif per lokus adalah 1.359±0,08. Keragaman genetik dalam populasi (He) tergolong tinggi dengan nilai 0,226±0,04 dan indeks Shanon memiliki nilai 0,351±0,06.  Dari ketiga populasi yang dianalisis, populasi Kampar (He= 0,265±0,18) memperlihatkan tingkat variabilitas yang jauh lebih tinggi dibanding populasi lainnya. Diferensiasi genetik antar populasi (Gst) tergolong rendah dengan nilai 0.1191.  Sedangkan besarnya jarak genetik Nei (do) antar populasi berkisar dari 0,0112 – 0,0825 dengan nilai rata-rata 0,0481. Hubungan kekerabatan genetik antar populasi S. borneensis di Provinsi Riau membentuk dua kelompok. Kelompok pertama, terdiri atas populasi Duri dan Inhu dan kelompok kedua yakni populasi Kampar.
Copyrights © 2018