Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pola saluran pemasaran bawang merah, menganalisis biaya di setiap titik mata rantai pemasaran dan menganalisis efisiensi pemasaran bawang merah di dataran menengah Kabupaten Majalengka. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Responden dalam penelitian ini meliputi produsen atau petani bawang merah, pelaku pasar (bandar, pedagang pengecer). Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka, Dinas pertanian Provinsi dan Dinas terkait lainnya. Sampel ditentukan dengan cara non probabilistik dengan entry point adalah pelaku usaha utama (petani bawang merah), kemudian dilakukan penelusuran ke depan dan ke belakang (forward and backward) dengan menggunakan snowball sampling untuk mendapatkan sampel pada titik berikutnya hingga sampai ke konsumen. Teknik Analisis yang digunakan adalah marjin pemasaran, keuntungan, farmer share dan efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 (enam) pola saluran pemasaran. Pola saluran pemasaran yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi, yakni pola saluran pemasaran yang terdapat di kabupaten Majalengka saja mulai dari produsen hingga konsumen akhir. Terdapat 3 (tiga) pola saluran pemasaran yang ada di Kabupaten Majalengka, meliputi pola 1 (petani-pengecer lokal-konsumen), pola 3 (petani-penebas-pengecer lokal-konsumen), pola 5 (petani-bandar-pengecer lokal-konsumen). Hasil analisis biaya menunjukkan bahwa nilai R/C petani, penebas, bandar dan pengecer > 1 dan nilai B/C > 0, artinya usaha ini layak dan menguntungkan. Ditinjau dari marjin pemasaran, keuntungan, farmers’s share, dan efisensi pemasaran semua saluran pemasaran dikategorikan efisien.
Copyrights © 2018