UKM pengolahan kakao yang ada di Indonesia umumnya mempunyaipermasalahan yang sama antara lain peralatan yang kapasitasnya rendah,permodalan, bahan baku (biji kakao) yang sedikit serta akses informasi daninovasi. Kapasitas peralatan pengolahan produk antara kakao yang menghasilkanlemak dan bubuk kakao sangat kecil sehingga tidak efisien dan sulit untukmendapatkan keuntungan. Oleh karena itu kajian ini dilakukan untuk mempelajarikinerja peralatan pengolahan kakao agar proses pengolahan dapat dioptimalkandan lebih efisien. Kajian ini dilakukan di sebuah UKM di Kabupaten Luwu SulawesiSelatan dengan pertimbangan bahwa daerah ini merupakan sentra kakao danperalatan pengolahan yang digunakan sama atau sejenis dengan lokasi lain diIndonesia. Hasil studi ini menyimpulkan antara lain bahwa dengan kapasitaspengolahan saat ini produk maksimal yang dapat dicapai adalah sekitar 5 kg bubukdan 3 kg lemak kakao per hari atau sekitar 100 kg bubuk dan 60 kg lemak dalamsatu bulan, dimana 95% dari tenaga yang dibutuhkan dihabiskan untuk alatkoncing atau proses pembubukan. Untuk mengoptimalkan kapasitas produksi danmeminimalkan penggunaan energi maka disarankan bahwa pengolahan kakaodibatasi hanya sampai pada produk pasta dimana dapat dihasilkan 200 kg pastaper hari atau 4 ton per bulan.
Copyrights © 2017