Tuntutan kerja perawat untuk menangani pasien mengakibatkan aktivitas kerjanya meningkat. Peningkatan aktivitas kerja ini dapat mengakibatkan terjadinya stres kerja yang dapat menimbulkan kelelahan. Kelelahan dapat berakibat pada menurunnya produktivitas kerja serta terjadinya kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi distribusi frekuensi usia dan jenis kelamin, serta mengetahui hubungan stres kerja dan kelelahan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian analitik. Berdasarkan pengambilan data merupakan penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini merupakan perawat pada Rumah Sakit Jiwa Menur Provinsi Jawa Timur yang bertugas pada ruang intermediate. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling dan proportional random sampling. Pengambilan data dibagi menjadi dua, yakni data primer dan sekunder. Teknik pengambilan data primer menggunakan media kuisioner, sedangkan data sekunder diambil dari profil rumah sakit dan data kepegawaian. Variabel yang akan diteliti adalah stres kerja dan kelelahan. Untuk menganalisis data penelitian menggunakan bantuan software statistik deskriptif. Sebagian besar perawat yang mengalami stres kerja pada tingkta normal sebesar 69,2%. Dan sebanyak 69,2% perawat mengalami kelelahan pada tingkat yang rendah. Hasil uji statistik untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dan kelelahan diperoleh nilai p = 0,000 dengan nilai α = 0,05. Jadi nilai p lebih kecil dari nilai α (p < α), dengan demikian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara stres kerja dengan kelelahan. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah mayoritas perawat yang mengalami stres pada tingkat normal, maka akan mengalami kelelahan pada pada tingkat yang rendah. Ada baiknya dilakukan olahraga secara rutin dan refreshing secara periodik sebagai langkah untuk meminimalisir stres dan kelelahan.
Copyrights © 2017