Pemetaan mineral alterasi hidrotermal dengan metode penginderaan jauh pada daerah bervegetasi rapat sering sekali mengalami gangguan dalam mendeteksi keberadaan endapan mineral, hal ini dikarenakan adanya kemiripan kurva spektral vegetasi dengan beberapa kelompok mineral alterasi pada citra, yang berakibat berkurangnya akurasi hasil pemetaan. Salah satu penajaman citra yang mampu meminimalisir pengaruh vegetasi dalam eksplorasi mineral dengan penginderaan jauh adalah metode analisis Directed Principal Component Analysis (DPCA) dari dua saluran ratio yang disebut Defoliant Technique. Pada dasarnya, Defoliant Technique adalah teknik penajaman citra penginderaan jauh dengan menggabungkan dua band ratio, Dimana pada band ratio vegetasi, harus memiliki nilai yang positif di kedua input band ratio, Sedangkan nilai rasio mineral yang dituju harus lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan vegetasi. selanjutnya dengan menggunakan spectral library dari USGS, diperoleh nilai spektral mineral goethit dengan band ratio 4:3 dan 7:6, mineral ilit 4:3 dan 6:5, mineral klorit 4:2 dan 7:6 dan mineral kuarsa 4:3 dan 2:1, Untuk memperoleh akurasi dari pemetaan mineral maka dilakukan klasifikasi terbimbing (supervised classification) dengan pendekatan maximum likelihood, selanjutnya dilakukan pembobotan dan dianalisis dengan metode Sistem Informasi Geografis (SIG), sehingga diperoleh peta sebaran endapan timah primer di lokasi penelitian.
Copyrights © 2019