This Author published in this journals
All Journal Jurnal GEOSAPTA
Subagyo Pramumijoyo
Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMETAAN MINERAL ALTERASI DENGAN METODE DEFOLIANT DI LOKASI RIMBAKULIT, KABUPATEN BANGKA SELATAN franto franto; Subagyo Pramumijoyo; Lucas Donny Setijadji
Geosapta Vol 5, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2357.152 KB) | DOI: 10.20527/jg.v5i1.5494

Abstract

Pemetaan mineral alterasi hidrotermal dengan metode penginderaan jauh pada daerah bervegetasi rapat sering sekali mengalami gangguan dalam mendeteksi keberadaan endapan mineral, hal ini dikarenakan adanya kemiripan kurva spektral vegetasi dengan beberapa kelompok mineral alterasi pada citra, yang berakibat berkurangnya akurasi hasil pemetaan. Salah satu penajaman citra yang mampu meminimalisir pengaruh vegetasi dalam eksplorasi mineral dengan penginderaan jauh adalah metode analisis Directed Principal Component Analysis (DPCA) dari dua saluran ratio yang disebut Defoliant Technique. Pada dasarnya, Defoliant Technique adalah teknik penajaman citra penginderaan jauh dengan menggabungkan dua band ratio, Dimana pada band ratio vegetasi, harus memiliki nilai yang positif di kedua input band ratio, Sedangkan nilai rasio mineral yang dituju harus lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan vegetasi. selanjutnya dengan menggunakan spectral library dari USGS, diperoleh nilai spektral mineral goethit dengan band ratio 4:3 dan 7:6, mineral ilit 4:3 dan 6:5, mineral klorit 4:2 dan 7:6 dan mineral kuarsa 4:3 dan 2:1, Untuk memperoleh akurasi dari pemetaan mineral maka dilakukan  klasifikasi terbimbing (supervised classification) dengan pendekatan maximum likelihood, selanjutnya dilakukan pembobotan dan dianalisis dengan metode Sistem Informasi Geografis (SIG), sehingga diperoleh peta sebaran  endapan timah primer di lokasi penelitian.