Gelar : Jurnal Seni Budaya
Vol 14, No 2 (2016)

KELAHIRAN SEMAR; REPRESENTASI NALAR JAWA (SEBUAH ANALISIS STRUKTURALISME LEVI STRAUSS)

Catur Nugroho (Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta Jl. Ki Hadjar Dewantara No. 19 Kentingan, Jebres, Surakarta, 57126)
Heddy Shri Ahimsa-Putra (UGM Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
09 Apr 2018

Abstract

Penelitian ini berusaha untuk mengungkap model struktur pada lakon Laire Semar yang secara khusus bermuarapada pencapaian makna kelahiran Semar. Penelitian ini menggunakan perspektif strukturalisme Levi-Straussyang berkembang dalam disiplin ilmu antropologi budaya untuk memahami model struktur berpikir orang Jawayang terdapat dalam lakon Laire Semar. Berpijak pada rangkaian peristiwa serta relasi yang muncul dapatditarik beberapa simpulan penting ke arah pemaknaan Semar. Pertama, lakon Laire Semar menampilkanadanya pertentangan antara sinkretisme Jawa-Hindu dan Jawa- Islam. Pertentangan inilah yang kemudianmenempatkan nalar Jawa pada posisi “antara” (liminal), yaitu adanya konsep sak madya yang mengarahpada pencapaian keselarasan. Kedua, lakon Laire Semar menunjukkan adanya sistem klasifikasi simbolikdalam budaya Jawa. Klasifikasi berunsur dua dapat dicermati pada adanya klasifikasi kosmologi mengenaioposisi sukma dan wadag. Klasifikasi ganda-tiga dapat dipahami pada rangkaian peristiwa kelahiran Tejamaya,Ismaya, dan Manikmaya. Adapun klasifikasi berunsur lima yang merujuk pada konsep keblat papat limapancer terimplikasi pada keberadaan Ismaya yang mampu “mengendalikan” empat unsur yang mengelilinginya,yaitu Sang Hyang Wenang, Sang Hyang Tunggal, Tejamaya, dan Manikmaya. Ketiga, kelahiran Semarmerupakan jawaban atas sumpah Sang Hyang Tunggal, yaitu berwujud sukma dan raga serta pada tataranyang lebih dalam perannya sebagai pamong sejati membawa pada kewenangannya atas tri loka. Keempat,kelahiran Semar adalah representasi idealisme nalar Jawa sak madya atau yang tidak berlebihan. Konsekuensilogis dari idealisme ini ialah terciptanya keselarasan dan keharmonisan. Semua ini terimplikasi pada kapasitasIsmaya atau Semar. Oleh karena itu, Semar adalah representasi nalar Jawa.Kata kunci: lakon Laire Semar, Strukturalisme Levi-Strauss, makna, kebudayaan Jawa.

Copyrights © 2016