Buletin Eboni
Vol 10, No 2 (2013): Info Teknis Eboni

Pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) dan Keberadaannya di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan

M. Kudeng Sallata (Balai Penelitian Kehutanan Makassar)



Article Info

Publish Date
30 Nov 2018

Abstract

Pinus merkusii Jungh et de Vriese adalah satu-satunya jenis pinus  tumbuh secara alam di Indonesia yang selama ini dikenal pada tiga tempat yaitu : di Aceh, Tapanuli dan Kerinci, semuanya berlokasi di Pulau Sumatera; namun saat ini jenis pinus tersebut dapat juga berkembang secara alami di wilayah Kabupaten Tana Toraja dengan baik. Keberadaan pinus di Toraja sangat berkaitan faktor lingkungan tempat tumbuh yang memengaruhi fungsi fisiologis dan morfologisnya. Dukungan faktor lingkungan sangat optimum misalnya : temperatur udara, intensitas cahaya matahari, kelembaban udara yang cukup untuk berlangsungnya proses fotosintesis secara optimum. Proses fotosintesis tersebut memproduksi karbohidrat yang cukup bagi perkembangan tanaman pinus. Secara geografis, Kabupaten Tana Toraja terletak pada 2o-3o LS dan 119o-120oBT, pada dataran tinggi bagian utara semenanjung Sulawesi Selatan. Terletak pada ketinggian dari 500 – 2.500 m dpl menyebabkan temperatur/suhu udara secara reguler setiap hari berkisar antara 15o-32oC. Kelembaban udara berkisar 82-86% dan rata-rata curah hujan antara 1.500-3.500 mm setiap tahun. Keberadaan tegakan pinus pada lahan milik di beberapa tempat, telah membawa banyak keuntungan bagi para pemiliknya terutama untuk perbaikan kondisi ekonomi keluarga. Sangat diharapkan terbentuknya kelembagaan yang memadai antara masyarakat dan pemerintah untuk mengatur pemanfaatan tegakan pinus secara holistik (bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat namun tidak merusak lingkungan).

Copyrights © 2013