Proses asuhan gizi terstandar dilakukan pada pasien yang berisiko kurang gizi, sudah mengalami kurang gizi dan atau kondisi khusus dengan penyakit tertentu, proses ini merupakan serangkaian kegiatan yang berulang. Langkah PAGT menurut Kemenkes terdiri dari asesmen gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi, dan monitoring dan evaluasi gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) Pada Pasien Rawat Inap RSU Bahteramas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di RSU Bahteramas. Data penelitian berupa data primer yang dikumpulkan dengan menggunakan metode wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap asesmen, dietisien belum secara detail mengumpulkan data fisik pasien. Diagnosis gizi, penentuan problem atau gejala yang dialami pasien akan didiskusikan oleh dietisien dengan dokter gizi RSU Bahteramas. Tetapi tidak semua pasien akan ditangani oleh dokter gizi, kecuali pasien yang mempunyai masalah gizi sangat serius. Intervensi gizi, dietisien memberikan edukasi kepada keluarga pasien untuk tidak sembarang memberikan makanan kepada pasien demi proses penyembuhan pasien, namun masih ada keluarga pasien yang membawa makanan dari rumah atau dari luar rumah sakit. Pemberian makanan pasien sudah tepat waktu, namun kadang terjadi keterlambatan yang dikarenakan waktu pengolahan makanan, namun sejauh ini belum terjadi kesalahan yang sangat fatal. Pada tahap monitoring-evaluasi gizi ini dietisien memonitoring gizi pasien tiap harinya dengan cara mengecek sisa makan (comestock) pasien dan mengunjungi ke pasien setiap harinya untuk menanyakan langsung pada pasien apakah bisa menerima diet yang diberikan dan keluhan lainnya.Kata Kunci: Asesmen Gizi, Diagnosis Gizi, Intervensi Gizi, Monitoring dan Evaluasi Gizi
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018