Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami hakikat tasawuf sebagai etika pembebasan dan bagaimana memosisikan Islam sebagai ajaran moralitas. Latar belakang penelitian ini adalah adanya ketimpangan akibat kemiskinan spiritual yang telah merasuk ke dalam berbagai aspek kehidupan manusia sebagaimana terlihat secara jelas pada kemerosotan bahkan kebangkrutan moral yang berimplikasi pada krisis yang berakibat pada rapuhnya sendi-sendi kehidupan manusia Metodologi yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui studi literature dan pustaka terkait konsep tasawuf dalam Islam dalam hubungannya dengan pembentukan moralitas manusia. Hasil dari penilitian ini menunjukkan bahwa Tasawuf adalah usaha seseorang untuk mendekatkan diri kepada Tuhan sedekat mungkin. Awal mula timbulnya ajaran tasawuf bersamaan dengan agama Islam itu sendiri yaitu semenjak peristiwa kerasulan Nabi Muhammad SAW. Sebelum Muhammad diangkat menjadi rasul telah berulang kali melakukan Tahannuts dan khalwat di Gua Hira. Ketika menawarkan tasawuf dalam kehidupan modern bukan sebuah tawaran untuk meninggalkan kehidupan dunia yang praktis, melainkan bagaimana kehidupan dunia yang fana’ dan praktis itu ditujukan sebagai sarana untuk mencapai ridha dan pengabdian pada Ilahi sehingga yang fana’ itu memiliki nilai keabadian, yang keduniawiaan itu memilih dimensi keakhiratan. Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan dua hal. Pertama, tasawuf bukanlah sesuatu bentuk eskapisme atau melarikan diri dari kehidupan dunia, melainkan sebuah kezuhudan (asketisme) melepaskan diri dari belenggu duniawi. Kedua, ajaran Islam yang merupakan agama moralitas berfungsi sebagai pelindung yang memberikan keteduhan dan kesejukan serta memiliki ketentraman hidup.
Copyrights © 2017